medcom.id,Jakarta: Memperingati Hari Ibu 2014, Presiden Joko Widodo memberikan grasi kepada Eva Bande, aktivis perempuan asal Sulawesi Tengah. Grasi diberikan secara simbolis dalam acara peringatan Hari Ibu di GOR Ciracas, Jakarta Timur.
Jokowi mengatakan, Eva berhak mendapat grasi lantaran hukuman yang diterimanya merupakan bentuk kriminalisasi karena memerjuangkan hak-hak petani Luwuk di Sulawesi Tengah.
Jokowi berpandangan hukuman yang diterima Eva tidak sesuai dengan perbuatannya, maka pantas mendapatkan grasi atau pembebasan hukuman.
"Saya beri grasi karena saya tahu yang diperjuangkan adalah hak rakyat yang berkaitan dengan tanah," kata Jokowi dalam sambutannya di Gor Ciracas, Jl Raya Bogor, Jakarta Timur, Senin (22/12/2014).
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini berharap, hal serupa tidak terjadi lagi pada perempuan Indonesia lainnya. Apalagi seseorang yang masuk bui lantaran memperjuangkan rakyat kecil.
"Saya kira hal-hal seperti inilah yang harus kita perjuangkan, jangan sampai ada lagi aktivis perempuan yang memperjuangkan rakyat justru malah masuk tahanan. Jangan ada hal seperti itu lagi," tutur Jokowi.
Dalam acara yang digelar oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA). Menteri PPPA Yohanna Yembise mengatakan, peringatan Hari Ibu Nasional bertujuan untuk mengenang dan menghargai perjuangan kaum perempuan yang telah ikut andil dalam merebut kemerdekaan Indonesia.
"Acara ini juga diharapkan mampu mendorong dan meningkatkan peran ibu dalam mewujudkan bangsa Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan sejahtera," ucap menteri perempuan pertama asal Papua tersebut.
Adapun sejumlah menteri Kabinet Kerja juga ikut hadir dalam acara ini, antara lain Menteri Luar Negeri Retno Marsoedi, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, dan Menteri PANRB Yuddy Chrisnandy.
medcom.id,Jakarta: Memperingati Hari Ibu 2014, Presiden Joko Widodo memberikan grasi kepada Eva Bande, aktivis perempuan asal Sulawesi Tengah. Grasi diberikan secara simbolis dalam acara peringatan Hari Ibu di GOR Ciracas, Jakarta Timur.
Jokowi mengatakan, Eva berhak mendapat grasi lantaran hukuman yang diterimanya merupakan bentuk kriminalisasi karena memerjuangkan hak-hak petani Luwuk di Sulawesi Tengah.
Jokowi berpandangan hukuman yang diterima Eva tidak sesuai dengan perbuatannya, maka pantas mendapatkan grasi atau pembebasan hukuman.
"Saya beri grasi karena saya tahu yang diperjuangkan adalah hak rakyat yang berkaitan dengan tanah," kata Jokowi dalam sambutannya di Gor Ciracas, Jl Raya Bogor, Jakarta Timur, Senin (22/12/2014).
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini berharap, hal serupa tidak terjadi lagi pada perempuan Indonesia lainnya. Apalagi seseorang yang masuk bui lantaran memperjuangkan rakyat kecil.
"Saya kira hal-hal seperti inilah yang harus kita perjuangkan, jangan sampai ada lagi aktivis perempuan yang memperjuangkan rakyat justru malah masuk tahanan. Jangan ada hal seperti itu lagi," tutur Jokowi.
Dalam acara yang digelar oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA). Menteri PPPA Yohanna Yembise mengatakan, peringatan Hari Ibu Nasional bertujuan untuk mengenang dan menghargai perjuangan kaum perempuan yang telah ikut andil dalam merebut kemerdekaan Indonesia.
"Acara ini juga diharapkan mampu mendorong dan meningkatkan peran ibu dalam mewujudkan bangsa Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan sejahtera," ucap menteri perempuan pertama asal Papua tersebut.
Adapun sejumlah menteri Kabinet Kerja juga ikut hadir dalam acara ini, antara lain Menteri Luar Negeri Retno Marsoedi, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, dan Menteri PANRB Yuddy Chrisnandy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LAL)
