Dalami Keterlibatan Dito Mahendra di Kasus Nurhadi, KPK Perkuat Koordinasi dengan Polri

Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bakal menguatkan koordinasi dengan Polri dalam mendalami keterlibatan pengusaha Dito Mahendra di kasus dugaan pencucian uang mantan Sekretaris Mahkamah Agung (MA) Nurhadi. Kerja sama itu diperlukan karena Dito sudah menyandang status tersangka kasus kepemilikan senjata ilegal di Korps Bhayangkara. "Iya, koordinasi dengan Polri terus kami lakukan," kata juru bicara bidang penindakan KPK Ali Fikri melalui keterangan tertulis, Selasa, 18 April 2023. Ali menjelaskan KPK masih membuka peluang menambah tersangka yang diduga terlibat dalam dugaan pencucian uang Nurhadi. Koordinasi dengan Polri juga dibutuhkan untuk menemukan Dito agar bisa dimintai keterangan. Dia menegaskan kasus Nurhadi belum berhenti. Penyidik masih mengumpulkan barang bukti dalam perkara itu. "Penyidikan perkara TPPU (tindak pidana pencucian uang) tersangka NHD (Nurhadi) juga tidak berhenti," ucap Ali. KPK menggeledah rumah Dito Mahendra pada Senin, 13 Maret 2023. Upaya paksa itu dilakukan untuk mencari bukti kasus dugaan pencucian uang yang menjerat Nurhadi.   Juru bicara bidang penindakan KPK Ali Fikri mengatakan pihaknya menemukan 15 senjata api dalam penggeledahan itu. Kebanyakan berjenis laras panjang.   "Dalam geledah tersebut benar tim menemukan 15 pucuk senjata api berbagai jenis. Lima pistol berjenis glock satu pistol SNW satu pistol gimber micro serta delapan senjata api laras panjang," kata Ali di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Jumat, 17 Maret 2023.   Seluruh senjata api itu disita penyidik. Lembaga Antirasuah juga melaporkan temuan itu ke Polri.   "Langkah KPK saat ini tentu sudah berkoordinasi dengan pihak Polri terkait dengan temuan senjata tadi 15 pucuk senjata yang ditemukan di tempat penggeledahan tadi," ucap Ali. Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id