medcom.id, Jakarta: Wakil Ketua Panitia Khusus Hak Angket Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Masinton Pasaribu menyerahkan diri ke lembaga antirasywah. Ia menantang segera ditahan atas tudingan Ketua KPK Agus Rahardjo soal dugaan menghalangi pengusutan sebuah kasus.
Masinton tiba di Gedung KPK Jalan Kuningan Persada, Kuningan, Jakarta Selatan, sekitar pukul 11.30 WIB. Politikus PDI Perjuangan yang mengenakan batik merah itu menenteng sebuah koper.
"Saya sekalian minta rompi (tahanan KPK). Saya siap kalau ditangkap. Jadi bawa rompi, bawa mobil tahanan, terserah mau ditahan di mana," tegas Masinton.
Ia mengaku datang ke KPK atas inisiatif sendiri. Sebagai pimpinan pansus, dia harus mempertanggungjawabkan semua aktivitas. Terutama, tuduhan serius Agus.
Masinton ingin menguji kerja pansus selama ini bukan bentuk menghalangi atau mengintervensi KPK mengusut kasus. Pansus tak pernah mencampuri urusan KPK sejak awal dibentuk.
Masinton meminta KPK tak asal menuduh. Ketua KPK, kata dia, harus membuktikan tuduhannya.
Masinton kurang lebih satu jam berada di KPK. Ia meninggalkan gedung KPK setelah tak satupun perwakilan KPK menemuinya.
Menurut Masinton, Agus Rahardjo cs mengetahui kedatangannya ke KPK. Para pimpinan, tegas dia, bisa melihat kehadirannya lewat circuit closed television (CCTV).
"Saya sudah tunggu satu jam lebih, rompi oranye KPK tidak turun-turun. Maka saya menyayangkan sikap dari ketua KPK yang mengancam-ancam," ketus Masinton.
Menurut dia, tidak ditahannya Masinton membuktikan tudingan Agus tidak berdasar. Pansus tidak akan mundur karena gertakan-gertakan KPK.
"Kami tidak akan mundur dan ingin buktikan gertakan itu," tegas anggota Komisi III itu.
medcom.id, Jakarta: Wakil Ketua Panitia Khusus Hak Angket Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Masinton Pasaribu menyerahkan diri ke lembaga antirasywah. Ia menantang segera ditahan atas tudingan Ketua KPK Agus Rahardjo soal dugaan menghalangi pengusutan sebuah kasus.
Masinton tiba di Gedung KPK Jalan Kuningan Persada, Kuningan, Jakarta Selatan, sekitar pukul 11.30 WIB. Politikus PDI Perjuangan yang mengenakan batik merah itu menenteng sebuah koper.
"Saya sekalian minta rompi (tahanan KPK). Saya siap kalau ditangkap. Jadi bawa rompi, bawa mobil tahanan, terserah mau ditahan di mana," tegas Masinton.
Ia mengaku datang ke KPK atas inisiatif sendiri. Sebagai pimpinan pansus, dia harus mempertanggungjawabkan semua aktivitas. Terutama, tuduhan serius Agus.
Masinton ingin menguji kerja pansus selama ini bukan bentuk menghalangi atau mengintervensi KPK mengusut kasus. Pansus tak pernah mencampuri urusan KPK sejak awal dibentuk.
Masinton meminta KPK tak asal menuduh. Ketua KPK, kata dia, harus membuktikan tuduhannya.
Masinton kurang lebih satu jam berada di KPK. Ia meninggalkan gedung KPK setelah tak satupun perwakilan KPK menemuinya.
Menurut Masinton, Agus Rahardjo cs mengetahui kedatangannya ke KPK. Para pimpinan, tegas dia, bisa melihat kehadirannya lewat circuit closed television (CCTV).
"Saya sudah tunggu satu jam lebih, rompi oranye KPK tidak turun-turun. Maka saya menyayangkan sikap dari ketua KPK yang mengancam-ancam," ketus Masinton.
Menurut dia, tidak ditahannya Masinton membuktikan tudingan Agus tidak berdasar. Pansus tidak akan mundur karena gertakan-gertakan KPK.
"Kami tidak akan mundur dan ingin buktikan gertakan itu," tegas anggota Komisi III itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(OJE)
