medcom.id, Jakarta: Mantan Bendahara Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin kembali diperiksa terkait kasus dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan Rumah Sakit Khusus Pendidikan Infeksi dan Pariwisata di Universitas Udayana (Unud) tahun anggaran 2009. Nazaruddin mengatakan, Anas Urbaningrum ikut terlibat dalam proyek bernilai Rp16 miliar tersebut.
"Proyek Udayana ini termasuk proyek Mas Anas, uangnya nanti diserahkan untuk biaya bantu Pilpres SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) yang dibawa Anas," kata dia saat tiba di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (18/3/2015).
Nazar menjelaskan, semua informasi yang dimilikinya itu akan dijelaskan kepada penyidik KPK saat diperiksa. Ia pun siap menjelaskan keterlibatan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas dalam berbagai proyek garapan Permai Group.
"Nanti dijelaskan semua, uang Permai itu termasuk untuk Pilpres. Nanti dijelaskan, Ibas tahu semua," imbuh terpidana tujuh tahun penjara perkara suap Wisma Atlet di Palembang itu.
Nazar tiba di Gedung KPK sekitar pukul 11.00 WIB dengan menumpangi mobil tahanan. Kali ini, Nazar akan diperiksa untuk tersangka Marisi Matondang, Direktur PT Mahkota Negara yang diketahui pernah dimiliki oleh Nazaruddin.
Marisi menjadi tersangka bersama Kepala Biro Administrasi Umum dan Keuangan Unud, Made Meregawa, selaku pejabat pembuat komitmen dalam proyek ini. Keduanya ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK sejak Kamis 4 Desember 2014. Selasa, 17 Februari kemarin, Nazaruddin sudah bersaksi untuk tersangka Made Meregawa.
medcom.id, Jakarta: Mantan Bendahara Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin kembali diperiksa terkait kasus dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan Rumah Sakit Khusus Pendidikan Infeksi dan Pariwisata di Universitas Udayana (Unud) tahun anggaran 2009. Nazaruddin mengatakan, Anas Urbaningrum ikut terlibat dalam proyek bernilai Rp16 miliar tersebut.
"Proyek Udayana ini termasuk proyek Mas Anas, uangnya nanti diserahkan untuk biaya bantu Pilpres SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) yang dibawa Anas," kata dia saat tiba di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (18/3/2015).
Nazar menjelaskan, semua informasi yang dimilikinya itu akan dijelaskan kepada penyidik KPK saat diperiksa. Ia pun siap menjelaskan keterlibatan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas dalam berbagai proyek garapan Permai Group.
"Nanti dijelaskan semua, uang Permai itu termasuk untuk Pilpres. Nanti dijelaskan, Ibas tahu semua," imbuh terpidana tujuh tahun penjara perkara suap Wisma Atlet di Palembang itu.
Nazar tiba di Gedung KPK sekitar pukul 11.00 WIB dengan menumpangi mobil tahanan. Kali ini, Nazar akan diperiksa untuk tersangka Marisi Matondang, Direktur PT Mahkota Negara yang diketahui pernah dimiliki oleh Nazaruddin.
Marisi menjadi tersangka bersama Kepala Biro Administrasi Umum dan Keuangan Unud, Made Meregawa, selaku pejabat pembuat komitmen dalam proyek ini. Keduanya ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK sejak Kamis 4 Desember 2014. Selasa, 17 Februari kemarin, Nazaruddin sudah bersaksi untuk tersangka Made Meregawa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LOV)
