medcom.id, Jakarta: Brigjen Pol Anton Charliyan resmi menggantikan Irjen Ronny Franky Sompie menjadi Kepala Divisi Humas Mabes Polri. Resmi menjabat, Anton langsung berkomentar soal tudingan kriminalisasi Polri terhadap Pimpinan KPK.
Padahal, Ronny sudah sangat sering menjelaskan soal posisi Polri dalam kasus yang menjerat Pimpinan nonaktif KPK Abraham Samad dan Bambang Widjojanto. Ronny kerap membantah Polri mengkriminalisasi Samad dan BW.
"Saya kira kita perlu memberi penerangan pada masyarakat, apa yang dimaksud kriminalisasi. Saya kira masyarakat belum paham apa arti kriminalisasi," kata Anton, di Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (17/3/2015).
Menurutnya, selama ini Polri tak pernah melakukan kriminalisasi, terlebih pada KPK. Ia mengatakan, kriminalisasi merupakan kasus yang dibuat-buat tanpa ada data dan fakta untuk menjerat seseorang pada pidana. Sementara dalam kasus Samad dan BW, penyidik disertai bukti-bukti kuat.
"Kriminalisasi itu 'kan diada-adakan, kalau ada barang (bukti) kemudian ada laporan, tentu itu bukan kriminalisasi," kata dia.
Selain itu, Anton juga mengaku akan mempermudah media untuk mendapatkan informasi yang sesuai agar disampaikan kepada masyarakat. Sebab, menurutnya, masyarakat pun memiliki hak untuk mendapatkan informasi yang benar.
Terkait kasus-kasus yang kini tengah ditangani Polri, Anton tak banyak menjelaskan. Ia meminta jeda waktu untuk mempelajari kasus yang tengah ditangani Polri.
"Saya belum bisa beri informasi jelasnya, nanti saja. Daripada nanti salah. Beri jeda dulu, beri waktu dulu, ya," kata Anton.
Anton sebelumnya menjabat Karobindiklat Lemdikpol. Dia menggantikan Ronny yang diangkap sebagai Kapolda Bali menggantikan Irjen Albertus Julius Benny Mokalu yang kini menjabat sebagai Staf Ahli Kapolri Bidang Sosial Budaya.
medcom.id, Jakarta: Brigjen Pol Anton Charliyan resmi menggantikan Irjen Ronny Franky Sompie menjadi Kepala Divisi Humas Mabes Polri. Resmi menjabat, Anton langsung berkomentar soal tudingan kriminalisasi Polri terhadap Pimpinan KPK.
Padahal, Ronny sudah sangat sering menjelaskan soal posisi Polri dalam kasus yang menjerat Pimpinan nonaktif KPK Abraham Samad dan Bambang Widjojanto. Ronny kerap membantah Polri mengkriminalisasi Samad dan BW.
"Saya kira kita perlu memberi penerangan pada masyarakat, apa yang dimaksud kriminalisasi. Saya kira masyarakat belum paham apa arti kriminalisasi," kata Anton, di Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (17/3/2015).
Menurutnya, selama ini Polri tak pernah melakukan kriminalisasi, terlebih pada KPK. Ia mengatakan, kriminalisasi merupakan kasus yang dibuat-buat tanpa ada data dan fakta untuk menjerat seseorang pada pidana. Sementara dalam kasus Samad dan BW, penyidik disertai bukti-bukti kuat.
"Kriminalisasi itu 'kan diada-adakan, kalau ada barang (bukti) kemudian ada laporan, tentu itu bukan kriminalisasi," kata dia.
Selain itu, Anton juga mengaku akan mempermudah media untuk mendapatkan informasi yang sesuai agar disampaikan kepada masyarakat. Sebab, menurutnya, masyarakat pun memiliki hak untuk mendapatkan informasi yang benar.
Terkait kasus-kasus yang kini tengah ditangani Polri, Anton tak banyak menjelaskan. Ia meminta jeda waktu untuk mempelajari kasus yang tengah ditangani Polri.
"Saya belum bisa beri informasi jelasnya, nanti saja. Daripada nanti salah. Beri jeda dulu, beri waktu dulu, ya," kata Anton.
Anton sebelumnya menjabat Karobindiklat Lemdikpol. Dia menggantikan Ronny yang diangkap sebagai Kapolda Bali menggantikan Irjen Albertus Julius Benny Mokalu yang kini menjabat sebagai Staf Ahli Kapolri Bidang Sosial Budaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(KRI)
