Makassar: Biddokkes Polda Sulawesi Selatan telah melakukan visum luar terhadap jenazah mahasiswi Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar yang tewas saat pengkaderan senat mahasiswa. Hasil itu belum bisa memastikan sebab kematian korban.
Kabiddokkes Polda Sulawesi Selatan, Kombes Pol Yusuf Mawadi, mengatakan pihaknya telah melakukan pemeriksaan namun yang dilakukan hanya sebatas visum luar saja. Hal itu berdasarkan permintaan dari penyidik.
"Sampai saat ini dari hasil visum luar itu kedokteran forensik belum bisa menentukan sebab matinya yang bersangkutan," kata Yusuf di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu, 27 Juli 2022.
Ia mengatakan dalam hasil visum tersebut tidak menemukan tanda-tanda yang diduga bisa menjadi sebab meninggalnya mahasiswi semester lima Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UMI Makassar.
Baca: Mahasiswa UMI Meninggal saat Kaderisasi Tak Punya Riwayat Sakit
Ia juga menyebut pihaknya tidak melakukan autopsi terhadap jenazah dari korban karena diminta oleh penyidik. Hasil visum yang diserahkan ke penyidik itu nantinya akan dinilai oleh petugas apakah kematian itu tidak wajar atau hal yang wajar.
"Pada saat itu penyidik meminta ke kita hanya dilakukan visum luar. Kami tentu melaksanakan sesuai permintaan dari penyidik dan kami hanya lakukan visum luar," jelasnya.
Sebelumnya, seorang mahasiswa UMI)Makassar meninggal dunia saat tengah mengikuti pengkaderan di Kelurahan Buluttana, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa. Peristiwa yang menewaskan korban yang beralamat di Kabupaten Maros itu, terjadi sekitar pukul 04.00 Wita.
Saat kejadian, korban sempat dilarikan ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan medis. Hanya saja nyawanya tidak tertolong.
Dari informasi yang diperoleh mahasiswa dari Universitas Muslim Indonesia, Fakultas Kesehatan Masyarakat sebanyak 61 orang, yang terdiri dari 20 orang panitia, 24 orang peserta, dan 17 orang pengurus organisasi, tengah melaksanakan Pengkaderan dan latihan dasar Mahasiswa FKM UMI di Embun Pagi di Kelurahan Buluttana.
Makassar: Biddokkes Polda Sulawesi Selatan telah melakukan visum luar terhadap jenazah mahasiswi Universitas Muslim Indonesia (UMI)
Makassar yang tewas saat pengkaderan
senat mahasiswa. Hasil itu belum bisa memastikan sebab kematian korban.
Kabiddokkes Polda Sulawesi Selatan, Kombes Pol Yusuf Mawadi, mengatakan pihaknya telah melakukan pemeriksaan namun yang dilakukan hanya sebatas visum luar saja. Hal itu berdasarkan permintaan dari penyidik.
"Sampai saat ini dari hasil visum luar itu kedokteran forensik belum bisa menentukan sebab matinya yang bersangkutan," kata Yusuf di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu, 27 Juli 2022.
Ia mengatakan dalam hasil visum tersebut tidak menemukan tanda-tanda yang diduga bisa menjadi sebab meninggalnya mahasiswi semester lima Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UMI Makassar.
Baca:
Mahasiswa UMI Meninggal saat Kaderisasi Tak Punya Riwayat Sakit
Ia juga menyebut pihaknya tidak melakukan autopsi terhadap jenazah dari korban karena diminta oleh penyidik. Hasil visum yang diserahkan ke penyidik itu nantinya akan dinilai oleh petugas apakah kematian itu tidak wajar atau hal yang wajar.
"Pada saat itu penyidik meminta ke kita hanya dilakukan visum luar. Kami tentu melaksanakan sesuai permintaan dari penyidik dan kami hanya lakukan visum luar," jelasnya.
Sebelumnya, seorang mahasiswa UMI)Makassar meninggal dunia saat tengah mengikuti pengkaderan di Kelurahan Buluttana, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa. Peristiwa yang menewaskan korban yang beralamat di Kabupaten Maros itu, terjadi sekitar pukul 04.00 Wita.
Saat kejadian, korban sempat dilarikan ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan medis. Hanya saja nyawanya tidak tertolong.
Dari informasi yang diperoleh mahasiswa dari Universitas Muslim Indonesia, Fakultas Kesehatan Masyarakat sebanyak 61 orang, yang terdiri dari 20 orang panitia, 24 orang peserta, dan 17 orang pengurus organisasi, tengah melaksanakan Pengkaderan dan latihan dasar Mahasiswa FKM UMI di Embun Pagi di Kelurahan Buluttana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)
