Pangkalpinang: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Bangka Belitung melatih para siswa untuk menjadi agen dalam memitigasi bencana. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya mengurangi dampak kerusakan dan korban akibat bencana alam.
"Kegiatan pelatihan ini untuk lebih mengenalkan kebencanaan kepada pelajar," kata Kepala BPBD Provinsi Kepulauan Babel, Mikron Antariksa, saat membuka kegiatan sosialisasi dan pelatihan mitigasi kebencanaan di Pangkalpinang, Kamis, 11 November 2021.
Baca: BMKG Peringatkan Potensi Angin Kencang di Bengkulu
Dia mengatakan kegiatan sosialisasi dan pelatihan mitigasi kebencanaan ini lebih difokuskan kepada para pelajar SMA, SMK dan sederajat di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Hal tersebut dimaksudkan agar mereka bisa menjelaskan kebencanaan dampak dari fenomena La Nina diperkirakan terjadi pada November, Desember 2021 hingga Februari 2022.
Mikron menjelaskan para pelajar juga dibekali dalam pencegahan penularan covid-19 kepada masyarakat di negeri serumpun sebalai.
"Kita ingin para pelajar ini menjadi agen perubahan BPBD di masyarakat dalam rangka penanganan dan menimalisir dampak banjir, angin puting beliung, longsor, kecelakaan di laut dan lainnya," jelasnya.
Pangkalpinang: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Bangka Belitung melatih para siswa untuk menjadi agen dalam memitigasi
bencana. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya mengurangi dampak kerusakan dan korban akibat bencana alam.
"Kegiatan pelatihan ini untuk lebih mengenalkan kebencanaan kepada pelajar," kata Kepala BPBD Provinsi Kepulauan Babel, Mikron Antariksa, saat membuka kegiatan sosialisasi dan pelatihan mitigasi kebencanaan di Pangkalpinang, Kamis, 11 November 2021.
Baca:
BMKG Peringatkan Potensi Angin Kencang di Bengkulu
Dia mengatakan kegiatan sosialisasi dan pelatihan mitigasi kebencanaan ini lebih difokuskan kepada para pelajar SMA, SMK dan sederajat di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Hal tersebut dimaksudkan agar mereka bisa menjelaskan kebencanaan dampak dari fenomena La Nina diperkirakan terjadi pada November, Desember 2021 hingga Februari 2022.
Mikron menjelaskan para pelajar juga dibekali dalam pencegahan penularan covid-19 kepada masyarakat di negeri serumpun sebalai.
"Kita ingin para pelajar ini menjadi agen perubahan BPBD di masyarakat dalam rangka penanganan dan menimalisir dampak banjir, angin puting beliung, longsor, kecelakaan di laut dan lainnya," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)
