Yogyakarta: Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mencatat guguran lava Gunung Merapi terjadi 242 kali periode 12-21 November 2021. Dalam periode tersebut juga terjadi dua kali guguran awan panas.
"Guguran yang teramati ke arah barat daya meluncur sejauh maksimal 2.000 meter," kata Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, di Yogyakarta, Senin, 22 November 2021.
Baca: Erick Thohir: Lampung Jadi Alternatif Pembangunan Infrastruktur Pariwisata dan Kesehatan
Sementara guguran lava pada dini hari hingga pagi tadi terjadi sebanyak 7 kali. Luncuran guguran lava sejauh 1,7 kilometer di barat daya.
"Pada pekan ini tidak teramati adanya perubahan morfologi yang signifikan, baik kubah barat daya maupun kubah tengah. Volume kubah lava barat daya sebesar 1.610.000 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.927.000 meter kubik," jelasnya.
Selain itu peristiwa kegempaan didominasi gempa guguran sebanyak 1.245 kali; gempa hembusan 384 kali, gempa fase banyak 128 kali, gempa tektonik 10 kali; gempa vulkanik dangkal dua kali, dan gempa awan panas guguran sekali.
"Intensitas kegempaan pada minggu ini masih cukup tinggi," ungkap Hanik.
Hanik menegaskan Gunung Merapi masih berstatus siaga. Ia mengatakan aktivitas vulkanik berupa erupsi efusif masih cukup tinggi dan masih berpotensi bahaya guguran lava dan awan panas pada sektor sejauh maksimal 3 kilometer ke arah sungai Woro.
"Dan sejauh 5 kilometer ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak," ujarnya.
Yogyakarta: Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mencatat guguran lava
Gunung Merapi terjadi 242 kali periode 12-21 November 2021. Dalam periode tersebut juga terjadi dua kali guguran awan panas.
"Guguran yang teramati ke arah barat daya meluncur sejauh maksimal 2.000 meter," kata Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, di Yogyakarta, Senin, 22 November 2021.
Baca:
Erick Thohir: Lampung Jadi Alternatif Pembangunan Infrastruktur Pariwisata dan Kesehatan
Sementara guguran lava pada dini hari hingga pagi tadi terjadi sebanyak 7 kali. Luncuran guguran lava sejauh 1,7 kilometer di barat daya.
"Pada pekan ini tidak teramati adanya perubahan morfologi yang signifikan, baik kubah barat daya maupun kubah tengah. Volume kubah lava barat daya sebesar 1.610.000 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.927.000 meter kubik," jelasnya.
Selain itu peristiwa kegempaan didominasi gempa guguran sebanyak 1.245 kali; gempa hembusan 384 kali, gempa fase banyak 128 kali, gempa tektonik 10 kali; gempa vulkanik dangkal dua kali, dan gempa awan panas guguran sekali.
"Intensitas kegempaan pada minggu ini masih cukup tinggi," ungkap Hanik.
Hanik menegaskan Gunung Merapi masih berstatus siaga. Ia mengatakan aktivitas vulkanik berupa erupsi efusif masih cukup tinggi dan masih berpotensi bahaya guguran lava dan awan panas pada sektor sejauh maksimal 3 kilometer ke arah sungai Woro.
"Dan sejauh 5 kilometer ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(DEN)
