Kudus: Pedagang hewan kurban di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mengeluhkan sepi pembeli jelang Iduladha 2021. Sepinya permintaan hewan kurban tahun ini diduga karena adanya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat.
Seorang pedagang hewan kurban, Suhardono, mengatakan Iduladha tahun ini tidak seramai tahun-tahun sebelumnya. Itu nampak dari suasana pasar hewan yang sepi pembeli.
“Ini tadi saya bawa lima, harganya Rp2,2-2,4 juta. Sampai siang ini belum ada yang laku. Ini masih ada satu pasaran lagi nanti 18 Juli, itu puncaknya (warga beli hewan kurban),” ujar Suhardono ditemui di Pasar Hewan Kudus, Selasa, 13 Juli 2021.
Pedagang hewan kurban lainnya, Suharno, mengungkapkan permintaan hewan kurban dari luar kota tahun ini menurun drastis. Bila biasanya, dia mendapat pesanan hewan kurban dari berbagai daerah di Jawa Barat, tahun ini tidak lagi.
“Kalau yang di sini biasa tapi yang luar kota berkurang. Biasanya tiap tahun kirim ke Bekasi, tahun lalu kirim sapid an kerbau 24 ekor, sekarang ini tidak ada pesanan dari sana,” tutur Suharno.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus, Nardi, mengeklaim penjualan hewan kurban masih normal menjelang Iduladha. Dari pantauannya tidak ada penurunan jual beli hewan kurban. PPKM Darurat dinilai tidak membatasi akses pedagang hewan kurban dari luar kota berjualan.
Baca: Kerumunan Pekerja Masih Terjadi Saat Jepara Terapkan PPKM Darurat
Ia menerangkan bahwa pihaknya sempat melarang pedagang ternak dari luar kota untuk berjualan di kabupaten tersebut. Pasalnya, angka positif covid-19 di sana masih tinggi.
"Sekarang pedagang hewan kurban dari luar kota, yang berjualan di sini, kita wajibkan membawa surat keterangan vaksinasi atau hasil swab,” kata Nardi.
Kudus: Pedagang hewan kurban di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mengeluhkan sepi pembeli jelang
Iduladha 2021. Sepinya permintaan hewan kurban tahun ini diduga karena adanya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat
(PPKM) Darurat.
Seorang pedagang hewan kurban, Suhardono, mengatakan Iduladha tahun ini tidak seramai tahun-tahun sebelumnya. Itu nampak dari suasana pasar hewan yang sepi pembeli.
“Ini tadi saya bawa lima, harganya Rp2,2-2,4 juta. Sampai siang ini belum ada yang laku. Ini masih ada satu pasaran lagi nanti 18 Juli, itu puncaknya (warga beli hewan kurban),” ujar Suhardono ditemui di Pasar Hewan Kudus, Selasa, 13 Juli 2021.
Pedagang hewan kurban lainnya, Suharno, mengungkapkan permintaan hewan kurban dari luar kota tahun ini menurun drastis. Bila biasanya, dia mendapat pesanan hewan kurban dari berbagai daerah di Jawa Barat, tahun ini tidak lagi.
“Kalau yang di sini biasa tapi yang luar kota berkurang. Biasanya tiap tahun kirim ke Bekasi, tahun lalu kirim sapid an kerbau 24 ekor, sekarang ini tidak ada pesanan dari sana,” tutur Suharno.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus, Nardi, mengeklaim penjualan hewan kurban masih normal menjelang Iduladha. Dari pantauannya tidak ada penurunan jual beli hewan kurban. PPKM Darurat dinilai tidak membatasi akses pedagang hewan kurban dari luar kota berjualan.
Baca:
Kerumunan Pekerja Masih Terjadi Saat Jepara Terapkan PPKM Darurat
Ia menerangkan bahwa pihaknya sempat melarang pedagang ternak dari luar kota untuk berjualan di kabupaten tersebut. Pasalnya, angka positif covid-19 di sana masih tinggi.
"Sekarang pedagang hewan kurban dari luar kota, yang berjualan di sini, kita wajibkan membawa surat keterangan vaksinasi atau hasil swab,” kata Nardi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SYN)
