Bantul: Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan memperketat penerapan protokol kesehatan pencegahan virus covid-19 selama normal baru bagi pedagang dan pengunjung pasar rakyat.
"Misalnya wajib pakai masker. Yang tidak pakai masker kalau bisa malah tidak usah belanja," kata Kepala Dinas Perdagangan Bantul Sukrisna Dwi Susanta, Selasa, 16 Juni 1010.
Menurut dia, penerapan protokol kesehatan juga berlaku bagi swalayan dan miniswalayan. Tak hanya pembeli, pelayan juga wajib mengenakan masker.
"Akan ada juga pengukuran suhu tubuh bagi setiap pengunjung swalayan dan pasar rakyat. Pakai thermo gun dan sudah kita usulkan ke Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD)," ungkapnya.
Baca juga: KPU Surakarta Target Partisipasi Pemilih 77,5 Persen
Dia menjelaskan, terkait dengan sanksi atau konsekuensi, baik kepada pengunjung atau pedagang pasar yang melanggar SOP protokol kesehatan normal baru saat ini baru dipersiapkan dan dikomunikasikan dengan instansi dan pihak terkait.
"Sanksi terutama kepada pedagang baru kita siapkan. Misalnya kalau ada pedagang yang hari ini tidak menggunakan masker, besoknya lagi tidak menggunakan masker, akan kita sanksi misalnya tidak boleh berjualan sekian hari," ujarnya.
Selain mengenakan masker dan pengukuran suhu tubuh, pedagang dan pembeli wajib cuci tangan dengan air bersih di fasilitas yang telah disediakan. Termasuk jaga jarak antarpembeli maupun dengan pembeli dan penjual.
"Jaga jarak antarpedagang sudah diterapkan. Karena untuk los apalagi kios jelas sudah ada jarak, tinggal pembeli bagaimana diatur bisa menjaga jarak. Agar tidak berkerumun, jika banyak pembeli di satu tempat tetap harus antre," jelas dia.
Bantul: Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan memperketat penerapan protokol kesehatan pencegahan virus covid-19 selama normal baru bagi pedagang dan pengunjung pasar rakyat.
"Misalnya wajib pakai masker. Yang tidak pakai masker kalau bisa malah tidak usah belanja," kata Kepala Dinas Perdagangan Bantul Sukrisna Dwi Susanta, Selasa, 16 Juni 1010.
Menurut dia, penerapan protokol kesehatan juga berlaku bagi swalayan dan miniswalayan. Tak hanya pembeli, pelayan juga wajib mengenakan masker.
"Akan ada juga pengukuran suhu tubuh bagi setiap pengunjung swalayan dan pasar rakyat. Pakai thermo gun dan sudah kita usulkan ke Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD)," ungkapnya.
Baca juga:
KPU Surakarta Target Partisipasi Pemilih 77,5 Persen
Dia menjelaskan, terkait dengan sanksi atau konsekuensi, baik kepada pengunjung atau pedagang pasar yang melanggar SOP protokol kesehatan normal baru saat ini baru dipersiapkan dan dikomunikasikan dengan instansi dan pihak terkait.
"Sanksi terutama kepada pedagang baru kita siapkan. Misalnya kalau ada pedagang yang hari ini tidak menggunakan masker, besoknya lagi tidak menggunakan masker, akan kita sanksi misalnya tidak boleh berjualan sekian hari," ujarnya.
Selain mengenakan masker dan pengukuran suhu tubuh, pedagang dan pembeli wajib cuci tangan dengan air bersih di fasilitas yang telah disediakan. Termasuk jaga jarak antarpembeli maupun dengan pembeli dan penjual.
"Jaga jarak antarpedagang sudah diterapkan. Karena untuk los apalagi kios jelas sudah ada jarak, tinggal pembeli bagaimana diatur bisa menjaga jarak. Agar tidak berkerumun, jika banyak pembeli di satu tempat tetap harus antre," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)
