medcom.id, Surabaya: Ong Gunawan mulai gelisah menanti kabar adiknya, Ong Sherly, yang menjadi penumpang AirAsia QZ8501. Hingga pencarian hari ke-6, Jumat (2/1/2015), kabar tentang Sherly belum juga didapatkan.
Sejak mendapat kabar QZ8501 hilang kontak pada 28 Desember 2014, Gunawan terus menunggu kabar dari tim pencari jenazah maupun pesawat. Ia berdoa agar Sherly ditemukan.
Namun faktanya, hingga berita ini diturunkan, Gunawan belum mengetahui soal Sherly. Kesabarannya pun mulai berkurang. Ia gelisah dan menganggap proses pencarian berjalan lamban.
"Kerja Basarnas lambat," nilai Ong Gunawan saat berada di Polda Jawa Timur, di Kota Surabaya.
"Harusnya semua alutsista dikerahkan dong, mau kapal selam kapal apalah. Anggaran saja triliunan, saat latihan loncat sana loncat sini tapi kenyataannya pencarian belum maksimal. Lebih baik serahkan saja pada nelayan yang kenyataannya bisa menemukan lokasi jatuh," keluh warga asal Tarakan, Kalimantan Utara itu.
"Jangan sampai informasi tidak akurat. Berita bilang A, petugas bilang B. Kami menanti-nanti kepastian dan berharap bisa ditemukan untuk kami bisa menemuinya di acara keagamaan kami," ujarnya dengan gelisah.
Sherly menaiki pesawat bersama suaminya, Kusuma Chandra (46) dan putrinya, Vera Chandra (19). Mereka berencana berlibur ke Singapura. Ong Gunawan bersama dua anak Sherly dan Chandra yang masih hidup terus menunggu informasi soal keduanya.
medcom.id, Surabaya: Ong Gunawan mulai gelisah menanti kabar adiknya, Ong Sherly, yang menjadi penumpang AirAsia QZ8501. Hingga pencarian hari ke-6, Jumat (2/1/2015), kabar tentang Sherly belum juga didapatkan.
Sejak mendapat kabar QZ8501 hilang kontak pada 28 Desember 2014, Gunawan terus menunggu kabar dari tim pencari jenazah maupun pesawat. Ia berdoa agar Sherly ditemukan.
Namun faktanya, hingga berita ini diturunkan, Gunawan belum mengetahui soal Sherly. Kesabarannya pun mulai berkurang. Ia gelisah dan menganggap proses pencarian berjalan lamban.
"Kerja Basarnas lambat," nilai Ong Gunawan saat berada di Polda Jawa Timur, di Kota Surabaya.
"Harusnya semua alutsista dikerahkan dong, mau kapal selam kapal
apalah. Anggaran saja triliunan, saat latihan loncat sana loncat sini tapi kenyataannya pencarian belum maksimal. Lebih baik serahkan saja pada nelayan yang kenyataannya bisa menemukan lokasi jatuh," keluh warga asal Tarakan, Kalimantan Utara itu.
"Jangan sampai informasi tidak akurat. Berita bilang A, petugas bilang B. Kami menanti-nanti kepastian dan berharap bisa ditemukan untuk kami bisa menemuinya di acara keagamaan kami," ujarnya dengan gelisah.
Sherly menaiki pesawat bersama suaminya, Kusuma Chandra (46) dan putrinya, Vera Chandra (19). Mereka berencana berlibur ke Singapura. Ong Gunawan bersama dua anak Sherly dan Chandra yang masih hidup terus menunggu informasi soal keduanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(RRN)
