Kulon Progo: Puluhan pesepeda berjajar di pintu masuk underpass Yogyakarta International Airport (YIA) Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jumat, 24 Januari 2020. Sebagian dari mereka merupakan warga terdampak yang meminta jadi orang pertama mencoba underpass sepanjang lebih dari satu kilometer itu.
"Kami sudah usul jadi pertama melewati underpass. Kami ramai-ramai ke sini," kata Painah, salah satu warga terdampak proyek.
Painah mengajak ibu-ibu satu dusun lainnya untuk merasakan langsung melintasi underpass YIA. Perempuan paruh baya itu meminta warga Bayeman, Desa Sindutan, ramai-ramai mencoba underpass YIA.
"(Proyek underpass) ada yang terdampak tempat tinggalnya. Kalau saya (yang) terdampak lahan pertanian di sana (area bandara YIA)," ujarnya.
Menurut painah operasional bisa mengembalikan jalur jalan lintas selatan (JJLS) yang ditutup selama proyek pembangunan. Ia berharap aktivitas warga bisa kembali lancar dan tidak harus memutar sejauh hingga lima kilometer menuju tempat tujuan.
Selain pesepeda, pengendara roda dua dan roda empat pun turut serta dalam uji coba underpass yang dibangun dengan anggaran Rp293 miliar itu.
Camat Temon, Jaka Prasetya, mengatakan, underpass menjadi salah satu kebanggaan di antara sejumlah infrastruktur di wilayahnya. Ia berharap keberadaan underpass memberikan nilai tambah dan dampak positif.
"Bandara YIA termasuk underpass kami harap berdampak pada perekonomian masyarakat untuk masa yang akan datang," kata Jaka.
Jaka menambahkan, warga sudah merelakan banyak hal untuk mega proyek bandara dan underpass yang disebut terpanjang di Indonesia ini. Menurut dia, warga terdampak harus lebih bisa menerima manfaat.
Kulon Progo: Puluhan pesepeda berjajar di pintu masuk underpass Yogyakarta International Airport (YIA) Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jumat, 24 Januari 2020. Sebagian dari mereka merupakan warga terdampak yang meminta jadi orang pertama mencoba underpass sepanjang lebih dari satu kilometer itu.
"Kami sudah usul jadi pertama melewati underpass. Kami ramai-ramai ke sini," kata Painah, salah satu warga terdampak proyek.
Painah mengajak ibu-ibu satu dusun lainnya untuk merasakan langsung melintasi underpass YIA. Perempuan paruh baya itu meminta warga Bayeman, Desa Sindutan, ramai-ramai mencoba underpass YIA.
"(Proyek underpass) ada yang terdampak tempat tinggalnya. Kalau saya (yang) terdampak lahan pertanian di sana (area bandara YIA)," ujarnya.
Menurut painah operasional bisa mengembalikan jalur jalan lintas selatan (JJLS) yang ditutup selama proyek pembangunan. Ia berharap aktivitas warga bisa kembali lancar dan tidak harus memutar sejauh hingga lima kilometer menuju tempat tujuan.
Selain pesepeda, pengendara roda dua dan roda empat pun turut serta dalam uji coba underpass yang dibangun dengan anggaran Rp293 miliar itu.
Camat Temon, Jaka Prasetya, mengatakan, underpass menjadi salah satu kebanggaan di antara sejumlah infrastruktur di wilayahnya. Ia berharap keberadaan underpass memberikan nilai tambah dan dampak positif.
"Bandara YIA termasuk underpass kami harap berdampak pada perekonomian masyarakat untuk masa yang akan datang," kata Jaka.
Jaka menambahkan, warga sudah merelakan banyak hal untuk mega proyek bandara dan underpass yang disebut terpanjang di Indonesia ini. Menurut dia, warga terdampak harus lebih bisa menerima manfaat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)
