Batam: Dinas Pendidikan Kota Batam Kepulauan Riau mencatat sebanyak 13 Sekolah Menengah Pertama (SMP) masih menumpang dalam pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) 2022.
"Sebanyak 13 SMP yang menumpang ini rata-rata di hinterland (pulau penyangga) dan itu lebih berorientasi moda semi online (ANBK)," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam, Hendri Arulan, di Batam, Selasa, 20 September 2022.
Dia menjelaskan beberapa faktor 13 SMP tersebut masih menumpang di sekolah lain pada saat ANBK, di antaranya belum memiliki sarana fasilitas laptop atau komputer serta tidak ada jaringan internet atau listrik di pulau-pulau.
"Di pulau-pulau tertentu ada yang listriknya baru hidup jam 6 sore. Jadi pagi tidak ada akses listrik masuk. Maka dari itu menumpang pada sekolah yang memiliki jaringan internet dan listrik," jelasnya.
Dalam pelaksanaan ANBK pada tingkat SMP terdapat 6.317 siswa yang diikuti dari 193 sekolah.
Dengan rincian 180 sekolah melaksanakan secara mandiri atau di sekolah masing-masing, dan 13 sekolah lainnya masih menumpang di sekolah terdekat.
Selain itu Hendri menyampaikan jaringan internet dalam pelaksanaan ANBK di daerah setempat pada tingkat SMP berjalan lancar.
"Terkait jaringan belum ada laporan dengan resmi, tapi sejauh ini memang berjalan lancar, kita juga sudah menyurati pihak Telkom agar saat ANBK tidak ada kendala," jelasnya.
Dia menjelaskan ANBK merupakan program dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia bertujuan untuk memotret atau menilai pelaksanaan pendidikan di Indonesia dan mengambil kebijakan ke depan.
"ANBK ini tidak ada hubungannya dengan kelulusan. Setiap sekolah 45 siswa yang dilakukan asesmen," ungkap Hendri.
Batam: Dinas
Pendidikan Kota Batam Kepulauan Riau mencatat sebanyak 13
Sekolah Menengah Pertama (SMP) masih menumpang dalam pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (
ANBK) 2022.
"Sebanyak 13 SMP yang menumpang ini rata-rata di hinterland (pulau penyangga) dan itu lebih berorientasi moda semi online (ANBK)," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam, Hendri Arulan, di Batam, Selasa, 20 September 2022.
Dia menjelaskan beberapa faktor 13 SMP tersebut masih menumpang di sekolah lain pada saat ANBK, di antaranya belum memiliki sarana fasilitas laptop atau komputer serta tidak ada jaringan internet atau listrik di pulau-pulau.
"Di pulau-pulau tertentu ada yang listriknya baru hidup jam 6 sore. Jadi pagi tidak ada akses listrik masuk. Maka dari itu menumpang pada sekolah yang memiliki jaringan internet dan listrik," jelasnya.
Dalam pelaksanaan ANBK pada tingkat SMP terdapat 6.317 siswa yang diikuti dari 193 sekolah.
Dengan rincian 180 sekolah melaksanakan secara mandiri atau di sekolah masing-masing, dan 13 sekolah lainnya masih menumpang di sekolah terdekat.
Selain itu Hendri menyampaikan jaringan internet dalam pelaksanaan ANBK di daerah setempat pada tingkat SMP berjalan lancar.
"Terkait jaringan belum ada laporan dengan resmi, tapi sejauh ini memang berjalan lancar, kita juga sudah menyurati pihak Telkom agar saat ANBK tidak ada kendala," jelasnya.
Dia menjelaskan ANBK merupakan program dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia bertujuan untuk memotret atau menilai pelaksanaan pendidikan di Indonesia dan mengambil kebijakan ke depan.
"ANBK ini tidak ada hubungannya dengan kelulusan. Setiap sekolah 45 siswa yang dilakukan asesmen," ungkap Hendri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)
