Tangerang: Kepala Bidang (Kabid) Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Tangerang, Iskandar Nordat mengatakan, harga telur ayam di pasar tradisional di wilayahnya mengalami kenaikan. Hal ini disebabkan harga pakan yang melambung.
"Sesuai informasi pedagang, itu disebabkan pakan ternak ayam petelur yang alami mengalami kenaikan, yang berimbas pada biaya produksi ayam petelur menjadi tinggi," ujarnya, Senin, 22 Agustus 2022.
Iskandar menuturkan, harga pakan ayam alami kenaikan yang cukup tinggi sejak beberapa pekan terakhir. Sedangkan pedagang di pasaran harus melakukan penyesuaian harga agar tidak merugi.
"Sejauh ini pasokan telur ayam dari peternak lokal yang mendistribusikan ke pasar-pasar mengalami penurunan diakibatkan kenaikan pangan itu," katanya.
Iskandar menjelaskan, untuk harga telur ayam di pasar tradisional Kabupaten Tangerang saat ini masih bervariasi, mulai dari Rp28-31 ribu per kilogram.
"Telur itu normalnya di harga Rp22 ribu per kilogramnya, tapi sudah sejak sepekan terakhir harga telur mencapai Rp25 ribu sampai Rp31 ribu per kilogram," jelasnya.
Iskandar menambahkan, pihaknya bakal melakukan koordinasi bersama dengan peternak dan pedagang lokal, untuk memastikan kebutuhan pangan dan memenuhi suplai yang ada.
"Kami berkoordinasi dengan pedagang untuk tetap menjaga ketersediaan bahan pokok walau harga cukup tinggi. Karena jaminan ketersediaan akan membantu kenyamanan bagi masyarakat dan konsumen. Pemantauan tetap dilakukan setiap hari," katanya.
Menurut Iskandar, dengan terjadinya kenaikan harga telur itu tidak memengaruhi komoditas lainnya, seperti cabai merah keriting, cabai merah besar, bawang merah, dan sayur-sayuran.
"Harga lainnya dipastikan masih stabil. Cabai masih stabil harga Rp60-70 ribu. Jadi masih aman," ucap dia.
Tangerang: Kepala Bidang (Kabid) Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Tangerang, Iskandar Nordat mengatakan,
harga telur ayam di pasar tradisional di wilayahnya mengalami kenaikan. Hal ini disebabkan harga pakan yang melambung.
"Sesuai informasi pedagang, itu disebabkan
pakan ternak ayam petelur yang alami mengalami kenaikan, yang berimbas pada biaya produksi ayam petelur menjadi tinggi," ujarnya, Senin, 22 Agustus 2022.
Iskandar menuturkan, harga pakan ayam alami kenaikan yang cukup tinggi sejak beberapa pekan terakhir. Sedangkan pedagang di pasaran harus melakukan
penyesuaian harga agar tidak merugi.
"Sejauh ini pasokan telur ayam dari peternak lokal yang mendistribusikan ke pasar-pasar mengalami penurunan diakibatkan kenaikan pangan itu," katanya.
Iskandar menjelaskan, untuk harga telur ayam di pasar tradisional Kabupaten Tangerang saat ini masih bervariasi, mulai dari Rp28-31 ribu per kilogram.
"Telur itu normalnya di harga Rp22 ribu per kilogramnya, tapi sudah sejak sepekan terakhir harga telur mencapai Rp25 ribu sampai Rp31 ribu per kilogram," jelasnya.
Iskandar menambahkan, pihaknya bakal melakukan koordinasi bersama dengan peternak dan pedagang lokal, untuk memastikan kebutuhan pangan dan memenuhi suplai yang ada.
"Kami berkoordinasi dengan pedagang untuk tetap menjaga ketersediaan bahan pokok walau harga cukup tinggi. Karena jaminan ketersediaan akan membantu kenyamanan bagi masyarakat dan konsumen. Pemantauan tetap dilakukan setiap hari," katanya.
Menurut Iskandar, dengan terjadinya kenaikan harga telur itu tidak memengaruhi komoditas lainnya, seperti cabai merah keriting, cabai merah besar, bawang merah, dan sayur-sayuran.
"Harga lainnya dipastikan masih stabil. Cabai masih stabil harga Rp60-70 ribu. Jadi masih aman," ucap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)
