Papua: Kreativitas ibu-ibu di Pulau Auki dengan membuat kerajinan tangan dari daun kelapa menjadi salah satu potensi dengan membutuhkan dukungan jaringan internet, Minggu 26 September 2021.
“Pulau Auki memiliki banyak potensi salah satunya yaitu dengan membuat anyaman dari daun kelapa,” kata reporter Metro TV Mira Rachmalia dalam program Metro Siang, Minggu, 27 September 2021.
Sebagian penduduk di Pulau Auki menuangkan kreativitas mereka yang cukup tinggi dengan membuat piring dari anyaman daun kelapa dan kerajinan tangan lainnya. Kehadiran internet di pulau tersebut memberi pengetahuan dan membuka peluang usaha.
Dengan internet yang dihadirkan BAKTI Kominfo, mereka dapat dengan mudah mempromosikan hasil kerajinan tangannya dan dapat memperbaiki perekonomian keluarga. “Biasanya dijual ke kota, kosnik, dan bisa juga keluar. Namun lumayan jauh, harus naik kapal,” kata warga pulau Auki, Ludia Soryer.
Warga setempat harus berjualan dengan cara konvensional untuk menjual hasil karya kerajinan tangannya. Mereka harus menempuh perjalanan selama satu setengah jam dengan menggunakan kapal untuk dapat menjajakan kerajinan tangan.
Dengan hadirnya internet, warga setempat berharap mereka semakin dipermudah. “Harapan kami yaitu semoga usaha kami lancar lewat internet kami kirim lewat internet saja,” kata Ludia. (Taris Dwi Aryani)
Papua: Kreativitas ibu-ibu di Pulau Auki dengan membuat kerajinan tangan dari daun kelapa menjadi salah satu potensi dengan membutuhkan dukungan jaringan internet, Minggu 26 September 2021.
“Pulau Auki memiliki banyak potensi salah satunya yaitu dengan membuat anyaman dari daun kelapa,” kata reporter Metro TV Mira Rachmalia dalam program Metro Siang, Minggu, 27 September 2021.
Sebagian penduduk di Pulau Auki menuangkan kreativitas mereka yang cukup tinggi dengan membuat piring dari anyaman daun kelapa dan kerajinan tangan lainnya. Kehadiran internet di pulau tersebut memberi pengetahuan dan membuka peluang usaha.
Dengan internet yang dihadirkan BAKTI Kominfo, mereka dapat dengan mudah mempromosikan hasil kerajinan tangannya dan dapat memperbaiki perekonomian keluarga. “Biasanya dijual ke kota, kosnik, dan bisa juga keluar. Namun lumayan jauh, harus naik kapal,” kata warga pulau Auki, Ludia Soryer.
Warga setempat harus berjualan dengan cara konvensional untuk menjual hasil karya kerajinan tangannya. Mereka harus menempuh perjalanan selama satu setengah jam dengan menggunakan kapal untuk dapat menjajakan kerajinan tangan.
Dengan hadirnya internet, warga setempat berharap mereka semakin dipermudah. “Harapan kami yaitu semoga usaha kami lancar lewat internet kami kirim lewat internet saja,” kata Ludia.
(Taris Dwi Aryani) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)
