Riau: Kepolisian daerah Riau telah menggelar rekonstruksi dalam kasus dugaan pelecehan seksual di Universitas Riau. Sejumlah mahasiswa mengaku kecewa rektor tidak memberhentikan oknum dekan yang sudah ditetapkan sebagai tersangka.
"Kita periksa dari pihak korban maupun tersangka, kemudian saksi ahli dari psikolog dan poligraf," kata Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol. Sunarto, dalam tayangan Metro Hari Ini, di Metro TV, Kamis, 25 November 2021.
Pada Rabu, 24 November 2021, Kepolisian menggelar rekonstruksi dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oknum dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Riau (Unri), Syafri Harto terhadap seorang mahasiswi.
Sunarto menyebut, ada 36 adegan yang diperagakan saat reka ulang. Korban berinisial L turut dihadirkan dalam rekonstruksi.
Sementara itu mahasiswa Unri menggelar aksi unjukrasa mengenai ancaman pelecehan seksual di kampus dengan menyebarkan poster di sejumlah lokasi. Mahasiswa mengaku kecewa dengan keputusan rektor karena tidak memberhentikan dekan yang telah ditetapkan sebagai tersangka. Mereka pun khawatir ada intimidasi terhadap korban.
“Kami dari mahasiswa cukup kecewa karena keputusan yang diambil rektor tidak menonaktifkan (tersangka), ” kata Mahasiswa Universitas Riau. (Imanuel Rymaldi Matatula)
Riau: Kepolisian daerah Riau telah menggelar rekonstruksi dalam kasus dugaan
pelecehan seksual di Universitas Riau. Sejumlah mahasiswa mengaku kecewa rektor tidak memberhentikan oknum
dekan yang sudah ditetapkan sebagai tersangka.
"Kita periksa dari pihak korban maupun tersangka, kemudian saksi ahli dari psikolog dan poligraf," kata Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol. Sunarto, dalam tayangan Metro Hari Ini, di Metro TV, Kamis, 25 November 2021.
Pada Rabu, 24 November 2021, Kepolisian menggelar rekonstruksi dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oknum dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Riau (Unri), Syafri Harto terhadap seorang mahasiswi.
Sunarto menyebut, ada 36 adegan yang diperagakan saat reka ulang. Korban berinisial L turut dihadirkan dalam rekonstruksi.
Sementara itu
mahasiswa Unri menggelar aksi unjukrasa mengenai ancaman pelecehan seksual di kampus dengan menyebarkan poster di sejumlah lokasi. Mahasiswa mengaku kecewa dengan keputusan rektor karena tidak memberhentikan dekan yang telah ditetapkan sebagai tersangka. Mereka pun khawatir ada intimidasi terhadap korban.
“Kami dari mahasiswa cukup kecewa karena keputusan yang diambil rektor tidak menonaktifkan (tersangka), ” kata Mahasiswa Universitas Riau. (
Imanuel Rymaldi Matatula)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)
