medcom.id, Makassar: Terpidana seumur hidup Tajrul Kilbaren, 31 tahun, dijebloskan kembali ke Lembaga Klas I Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu, 28 Juni, usai kabur dan buron sejak Mei 2017. Dia mengakhiri pelariannya usai tertangkap di kabupaten Seram Timur, Maluku, bertepatan dengan hari raya Idulfitri pada Minggu, 25 Juni.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulsel Sahabuddin Kilkoda mengungkapkan, buron tersebut tertangkap oleh tim gabungan kepolisian di tempat persembunyianya, di wilayah Bula, Seram Timur. Saat itu dia hendak menyeberang ke kawasan Balifar untuk menghadiri prosesi pemakaman kerabatnya.
“Dia diringkus setelah dibuntuti beberapa saat oleh petugas. Sekarang sudah diserahkan kembali ke Lapas Makassar untuk menjalani hukuman penahanan,” kata Sahabuddin melalui telepon, Rabu, 28 Juni.
Tajrul merupakan satu dari tiga napi yang kabur dari Lapas Makassar pada 7 Mei 2017. Bersama rekannya, Rizal Budiman, 22 tahun, dan Ibal alias Kolor Ijo, 34 tahun, mereka meloloskan diri dengan merusak lubang ventilasi kamar tahanan.
Tajrul merupakan tahanan pindahan dari Lapas Papua yang didakwa hukuman seumur hidup atas kasus pembunuhan.
Sebelumnya, dua rekan Tajrul sudah tertangkap lebih dulu. Rizal diringkus di Poso, Sulawesi Tengah, pada 14 Mei. Sedangkan Iqbal alias Kolor Ijo tertangkap di Luwu Timur, Sulsel, empat hari berselang.
“Saat itu Iqbal berupaya melawan dan menyerang aparat polisi, sehingga terpaksa ditembak pada bagian dada dan akhirnya meninggal,” kata Sahabuddin.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Lapas Klas I Makassar Marasidin Siregar membenarkan tertangkapnya Tajrul. Napi tersebut kini menjalani masa hukumanya kembali.
“Selama pelariannya, dia sudah pergi ke beberapa daerah sebelum tertangkap di Seram Timur. Antara lain di Makassar, Poso, Manado, Jakarta, Tangerang, hingga Papua,” ujarnya.
medcom.id, Makassar: Terpidana seumur hidup Tajrul Kilbaren, 31 tahun, dijebloskan kembali ke Lembaga Klas I Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu, 28 Juni, usai kabur dan buron sejak Mei 2017. Dia mengakhiri pelariannya usai tertangkap di kabupaten Seram Timur, Maluku, bertepatan dengan hari raya Idulfitri pada Minggu, 25 Juni.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulsel Sahabuddin Kilkoda mengungkapkan, buron tersebut tertangkap oleh tim gabungan kepolisian di tempat persembunyianya, di wilayah Bula, Seram Timur. Saat itu dia hendak menyeberang ke kawasan Balifar untuk menghadiri prosesi pemakaman kerabatnya.
“Dia diringkus setelah dibuntuti beberapa saat oleh petugas. Sekarang sudah diserahkan kembali ke Lapas Makassar untuk menjalani hukuman penahanan,” kata Sahabuddin melalui telepon, Rabu, 28 Juni.
Tajrul merupakan satu dari tiga napi yang kabur dari Lapas Makassar pada 7 Mei 2017. Bersama rekannya, Rizal Budiman, 22 tahun, dan Ibal alias Kolor Ijo, 34 tahun, mereka meloloskan diri dengan merusak lubang ventilasi kamar tahanan.
Tajrul merupakan tahanan pindahan dari Lapas Papua yang didakwa hukuman seumur hidup atas kasus pembunuhan.
Sebelumnya, dua rekan Tajrul sudah tertangkap lebih dulu. Rizal diringkus di Poso, Sulawesi Tengah, pada 14 Mei. Sedangkan Iqbal alias Kolor Ijo tertangkap di Luwu Timur, Sulsel, empat hari berselang.
“Saat itu Iqbal berupaya melawan dan menyerang aparat polisi, sehingga terpaksa ditembak pada bagian dada dan akhirnya meninggal,” kata Sahabuddin.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Lapas Klas I Makassar Marasidin Siregar membenarkan tertangkapnya Tajrul. Napi tersebut kini menjalani masa hukumanya kembali.
“Selama pelariannya, dia sudah pergi ke beberapa daerah sebelum tertangkap di Seram Timur. Antara lain di Makassar, Poso, Manado, Jakarta, Tangerang, hingga Papua,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)
