Makassar: Sebanyak 68 siswa dan guru di Kota Makassar dinyatakan terkonfirmasi positif covid-19. Dinas Pendidikan Kota Makassar mengehentikan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sementara waktu.
"Yang jelas rekap itu sudah 68 tapi rata-rata yang terkonfirmasi banyak adalah guru," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Muhyiddin, di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa, 22 Februari 2022.
Muhyiddin juga mengatakan dengan adanya guru dan siswa yang terkonfirmasi positif covid-19 tersebut, pihaknya untuk sementara meminta kepada seluruh sekolah agar menghentikan PTM.
"Untuk sementara kami tidak dulu (PTM). Apalagi saat ini cuaca belum membaik," jelasnya.
Baca: Korban Banjir di Kota Makassar Mulai Mengungsi
Tidak hanya itu, peniadaan PTM di tingkat sekolah dasar dan sekolah menengah pertama di Makassar, untuk mencegah penyebaran covid-19 di lingkungan sekolah. Sehingga, tidak ada lagi yang terpapar covid-19.
"Supaya mencegah penyebaran covid-19 di sekolah maka kami lakukan pembelajaran daring selama tiga hari," jelasnya.
Kebijakan peniadaan PTM juga dilakukan lantaran, sudah banyak siswa ditingkat SD dan SMP tidak ingin masuk sekolah lantaran banyaknya kasus covid-19. Meskipun kata Muhyiddin persentase anak yang tidak masuk itu sangat sedikit.
"Besok pembelajaran daring berakhir. Tapi, kami masih akan rapat dengan tim untuk itu. Apakah dilanjut daring atau sudah bisa PTM," jelasnya lagi.
Makassar: Sebanyak 68 siswa dan guru di Kota Makassar dinyatakan terkonfirmasi positif covid-19. Dinas Pendidikan Kota Makassar mengehentikan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sementara waktu.
"Yang jelas rekap itu sudah 68 tapi rata-rata yang terkonfirmasi banyak adalah guru," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Muhyiddin, di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa, 22 Februari 2022.
Muhyiddin juga mengatakan dengan adanya guru dan siswa yang terkonfirmasi positif covid-19 tersebut, pihaknya untuk sementara meminta kepada seluruh sekolah agar menghentikan PTM.
"Untuk sementara kami tidak dulu (PTM). Apalagi saat ini cuaca belum membaik," jelasnya.
Baca: Korban Banjir di Kota Makassar Mulai Mengungsi
Tidak hanya itu, peniadaan PTM di tingkat sekolah dasar dan sekolah menengah pertama di Makassar, untuk mencegah penyebaran covid-19 di lingkungan sekolah. Sehingga, tidak ada lagi yang terpapar covid-19.
"Supaya mencegah penyebaran covid-19 di sekolah maka kami lakukan pembelajaran daring selama tiga hari," jelasnya.
Kebijakan peniadaan PTM juga dilakukan lantaran, sudah banyak siswa ditingkat SD dan SMP tidak ingin masuk sekolah lantaran banyaknya kasus covid-19. Meskipun kata Muhyiddin persentase anak yang tidak masuk itu sangat sedikit.
"Besok pembelajaran daring berakhir. Tapi, kami masih akan rapat dengan tim untuk itu. Apakah dilanjut daring atau sudah bisa PTM," jelasnya lagi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)
