Kuningan: Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Agus Mauludin mengatakan masih ada tiga titik kepulan asap yang terpantau di kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai. Pemadaman saat ini masih dilakukan.
"Ada tiga titik kepulan asap yang terpantau dan masuk wilayah penanganan kami," kata Agus di Kuningan, Kamis, 24 Oktober 2019.
Tiga titik kepulan asap terpantau di Blok Gunung Dulang, Sadarehe dan Blok Leuweung Gede, di ketinggian sekitar 1.400 meter di atas permukaan laut (mdpl). Agus mengatakan kebakaran terjadi akibat api yang merambat dari kawasan Blok Situmpuk Desa Bantaragung, Kecamatan Sindangwangi, Kabupaten Majalengka, pada Senin, 21 Oktober 2019, sekitar pukul 10.00 WIB.
"Pukul 16.46 WIB api sudah memasuki wilayah Kabupaten Kuningan," jelasnya.
Pihaknya bersama tim dari TNI, Polri, BPBD, TNGC dan juga relawan lainnya masih berupaya memadamkan dengan cara manual. Agus mengungkap pemadaman terkendala angin kencang, dan sumber daya manusia yang terbatas.
"Saat ini kami membutuhkan logistik dan penambahan personel pemadam," tandasnya.
Kuningan: Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Agus Mauludin mengatakan masih ada tiga titik kepulan asap yang terpantau di kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai. Pemadaman saat ini masih dilakukan.
"Ada tiga titik kepulan asap yang terpantau dan masuk wilayah penanganan kami," kata Agus di Kuningan, Kamis, 24 Oktober 2019.
Tiga titik kepulan asap terpantau di Blok Gunung Dulang, Sadarehe dan Blok Leuweung Gede, di ketinggian sekitar 1.400 meter di atas permukaan laut (mdpl). Agus mengatakan kebakaran terjadi akibat api yang merambat dari kawasan Blok Situmpuk Desa Bantaragung, Kecamatan Sindangwangi, Kabupaten Majalengka, pada Senin, 21 Oktober 2019, sekitar pukul 10.00 WIB.
"Pukul 16.46 WIB api sudah memasuki wilayah Kabupaten Kuningan," jelasnya.
Pihaknya bersama tim dari TNI, Polri, BPBD, TNGC dan juga relawan lainnya masih berupaya memadamkan dengan cara manual. Agus mengungkap pemadaman terkendala angin kencang, dan sumber daya manusia yang terbatas.
"Saat ini kami membutuhkan logistik dan penambahan personel pemadam," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(LDS)
