Yogyakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyelenggarakan Program Residensi Kemajuan Kebudayaan 2024. Kegiatan ini merupakan bagian dari pembinaan yang berfokus pada empat aspek penguatan tata kelola kebudayaan berbentuk perlindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan.
Kegiatan ini digelar Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Kemendikbudristek sebagai bentuk pelaksanaan amanat Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. Kegiatan ini menggaet pelaku dan komunitas budaya Tari Topeng Losari (Cirebon), Musikalisasi Pantun (Pekanbaru), dan Jemparingan (Yogyakarta).
Pelaku budaya Internasional juga turut dalam program ini berasl dari Australia, Meksiko, Italia, India, Kanada, Amerika Serikat, Brunei Darussalam, Belanda, Malaysia, Kolombia, Ekuador, Thailand, Yunani, Mesir, Filipina, Yordania hingga Polandia.
Pelaku budaya Internasional akan berkolaborasi dengan pelaku budaya Nasional yang telah terseleksi sejumlah 30 orang bersama para ahli di masing-masing bidangnya.
"Ketika negara lain mengadopsi atau mengadaptasi budaya kita, itu menjadi kebanggaan. Karena kita dapat melihat budaya lokal dikenal di luar negeri," ungkap DIR PTLK Kemendikbudristek, Restu Gunawan, dikutip dari Metro Pagi di Metro TV, Jumat, 16 Agustus 2024. (Nanda Sabrina Khumairoh)
Yogyakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyelenggarakan Program Residensi Kemajuan Kebudayaan 2024. Kegiatan ini merupakan bagian dari pembinaan yang berfokus pada empat aspek penguatan tata kelola kebudayaan berbentuk perlindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan.
Kegiatan ini digelar Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Kemendikbudristek sebagai bentuk pelaksanaan amanat Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. Kegiatan ini menggaet pelaku dan komunitas budaya Tari Topeng Losari (Cirebon), Musikalisasi Pantun (Pekanbaru), dan Jemparingan (Yogyakarta).
Pelaku budaya Internasional juga turut dalam program ini berasl dari Australia, Meksiko, Italia, India, Kanada, Amerika Serikat, Brunei Darussalam, Belanda, Malaysia, Kolombia, Ekuador, Thailand, Yunani, Mesir, Filipina, Yordania hingga Polandia.
Pelaku budaya Internasional akan berkolaborasi dengan pelaku budaya Nasional yang telah terseleksi sejumlah 30 orang bersama para ahli di masing-masing bidangnya.
"Ketika negara lain mengadopsi atau mengadaptasi budaya kita, itu menjadi kebanggaan. Karena kita dapat melihat budaya lokal dikenal di luar negeri," ungkap DIR PTLK Kemendikbudristek, Restu Gunawan, dikutip dari Metro Pagi di Metro TV, Jumat, 16 Agustus 2024.
(Nanda Sabrina Khumairoh)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)
