Yogyakarta: Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyiapkan anggaran miliaran rupiah untuk memperbaiki akses jalan yang rusak. Panjang akses jalan rusak yang akan diperbaiki lebih dari 600 kilometer di berbagai titik.
"Akses jalan yang diperbaiki sepanjang 674,58 kilometer dan anggarannya sebesar Rp128 miliar," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral (PUP ESDM) DIY, Anna Rina Herbranti, Minggu, 24 Maret 2024.
Menurut Anna, ratusan akses jalan yang diperbaiki itu merupakan kategori jalan provinsi yang berada di wilayah Kabupaten Bantul, Sleman, dan Kulon Progo. Beberapa akses jalan itu di antaranya Jalan Godean sepanjang 1,5 km, Jalan Klangon-Tempel 1,5 km, Jalan Kaliurang sepanjang 1 km, Jalan Imogiri-Dodogan 1 km, Jalan Sentolo-Brosot 1 km, Jalan Prambanan-Gayamharjo 400 meter, dan Jalan Hargomulyo-Watugajah 2,5 km
Khusus Jalan Godean di Kabupaten Sleman tersebutlah yang dalam beberapa waktu terakhir diprotes masyarakat. Mereka membuat serangkaian aksi dan memasan berbagai spanduk di jalanan di wilayah Kecamatan Godean.
"Untuk pagu anggaran ini menyesuaikan panjang jalan yang diperbaiki," kata dia.
Anna menyebut anggaran perbaikan Jalan Godean disiapkan sekitar Rp11 miliar. Jalan Klangon-Tempel yang menghubungan Kabupaten Bantul dengan Kabupaten Sleman anggarannya Rp10,8 miliar.
Lalu, anggaran perbaikan Jalan Kaliurang Kabupaten Sleman disiapkan sekitar Rp9,2 miliar. Sedangkan jalan Imogiri-Dodogan di Kabupaten Bantul anggarannya sebesar Rp6,9 miliar.
"Sementara Jalan Sentolo-Brosot (Kabupaten Kulon Progo) Rp6,6 miliar, Jalan Prambanan-Gayamharjo (Kabupaten Sleman) anggarannya Rp19,5 miliar, dan Jalan Hargomulyo-Watugajah Rp64 miliar," paparnya.
Ia menambahkan anggaran sebesar Rp128 miliar bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), Dana Alokasi Khusus (DAK), dan Dana Keistimewaan DIY. Perbaikan berbagai akses jalan itu ditarget rampung maksimal 6-8 bulan ke depan.
"Proses perbaikan jalan akan dihentikan sementara pada H-7 sampai dengan H+7 lebaran agar tidak mengganggu arus lalu lintas pemudik," jelas dia.
Yogyakarta: Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyiapkan anggaran miliaran rupiah untuk memperbaiki akses jalan yang rusak. Panjang akses jalan rusak yang akan diperbaiki lebih dari 600 kilometer di
berbagai titik.
"Akses jalan yang diperbaiki sepanjang 674,58 kilometer dan anggarannya sebesar Rp128 miliar," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral (PUP ESDM) DIY, Anna Rina Herbranti, Minggu, 24 Maret 2024.
Menurut Anna, ratusan akses jalan yang diperbaiki itu merupakan kategori jalan provinsi yang berada di wilayah Kabupaten Bantul, Sleman, dan Kulon Progo. Beberapa akses jalan itu di antaranya Jalan Godean sepanjang 1,5 km, Jalan Klangon-Tempel 1,5 km, Jalan Kaliurang sepanjang 1 km, Jalan Imogiri-Dodogan 1 km, Jalan Sentolo-Brosot 1 km, Jalan Prambanan-Gayamharjo 400 meter, dan Jalan Hargomulyo-Watugajah 2,5 km
Khusus Jalan Godean di Kabupaten Sleman tersebutlah yang dalam beberapa waktu terakhir diprotes masyarakat. Mereka membuat serangkaian aksi dan memasan berbagai spanduk di jalanan di wilayah Kecamatan Godean.
"Untuk pagu anggaran ini menyesuaikan panjang jalan yang diperbaiki," kata dia.
Anna menyebut anggaran perbaikan Jalan Godean disiapkan sekitar Rp11 miliar. Jalan Klangon-Tempel yang menghubungan Kabupaten Bantul dengan Kabupaten Sleman anggarannya Rp10,8 miliar.
Lalu, anggaran perbaikan Jalan Kaliurang Kabupaten Sleman disiapkan sekitar Rp9,2 miliar. Sedangkan jalan Imogiri-Dodogan di Kabupaten Bantul anggarannya sebesar Rp6,9 miliar.
"Sementara Jalan Sentolo-Brosot (Kabupaten Kulon Progo) Rp6,6 miliar, Jalan Prambanan-Gayamharjo (Kabupaten Sleman) anggarannya Rp19,5 miliar, dan Jalan Hargomulyo-Watugajah Rp64 miliar," paparnya.
Ia menambahkan anggaran sebesar Rp128 miliar bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD),
Dana Alokasi Khusus (DAK), dan Dana Keistimewaan DIY. Perbaikan berbagai akses jalan itu ditarget rampung maksimal 6-8 bulan ke depan.
"Proses perbaikan jalan akan dihentikan sementara pada H-7 sampai dengan H+7 lebaran agar tidak mengganggu arus lalu lintas pemudik," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)
