medcom.id, Surabaya: Delegasi kepolisian Internasional (Interpol) memantau proses identifikasi korban AirAsia QZ8501 yang dilakukan tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jatim. Delegasi diwakili Simon Djidrovski yang menjabat sebagai koordinator Unit Forensik DVI Interpol.
"Kedatangan tim Interpol untuk memastikan bahwa DVI melakukan standar identifikasi yang ditetapkan interpol, apalagi ada warga asing yang ikut menjadi korban," kata Ketua DVI Polda Jatim, Kombes Pol Budiyono di Crisis Center QZ8501 Markas Polda Jatim, Surabaya, Rabu (14/1/2014).
Selama di Polda, delegasi Interpol melihat dari dekat proses indentifikasi jenazah di RS Bhayangkara. Tim interpol juga melakukan pertemuan tertutup dengan Kapolda Jatim Irjen Pol Anas Yusuf.
Menurut Budiyono, kedatangan interpol sebagai bentuk dukungan pada Tim DVI Polda Jatim yang kini berupaya keras mengungkap identitas korban. Tak kalah pentingnya, mereka memastikan bahwa proses identifikasi memenuhi standar Interpol.
"Banyak pertanyan soal soal indentifikasi, apakah sesuai apa tidak. Mereka lihat sendiri dan hasilnya memang sesuai," katanya.
Dari 48 jenazah yang ditemukan Tim SAR gabungan, sudah 38 jenazah yang berhasil diidentifikasi dan sudah diserahkan kepada keluarga. Tinggal 10 jenazah masih dilakukan diidentifikasi. Identitas dua jenazah terakhir yang diungkap ialah Cristanto Leomahutama, 22, asal Tulungagung, dan Jie Stephanie Gunawan.
medcom.id, Surabaya: Delegasi kepolisian Internasional (Interpol) memantau proses identifikasi korban AirAsia QZ8501 yang dilakukan tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jatim. Delegasi diwakili Simon Djidrovski yang menjabat sebagai koordinator Unit Forensik DVI Interpol.
"Kedatangan tim Interpol untuk memastikan bahwa DVI melakukan standar identifikasi yang ditetapkan interpol, apalagi ada warga asing yang ikut menjadi korban," kata Ketua DVI Polda Jatim, Kombes Pol Budiyono di Crisis Center QZ8501 Markas Polda Jatim, Surabaya, Rabu (14/1/2014).
Selama di Polda, delegasi Interpol melihat dari dekat proses indentifikasi jenazah di RS Bhayangkara. Tim interpol juga melakukan pertemuan tertutup dengan Kapolda Jatim Irjen Pol Anas Yusuf.
Menurut Budiyono, kedatangan interpol sebagai bentuk dukungan pada Tim DVI Polda Jatim yang kini berupaya keras mengungkap identitas korban. Tak kalah pentingnya, mereka memastikan bahwa proses identifikasi memenuhi standar Interpol.
"Banyak pertanyan soal soal indentifikasi, apakah sesuai apa tidak. Mereka lihat sendiri dan hasilnya memang sesuai," katanya.
Dari 48 jenazah yang ditemukan Tim SAR gabungan, sudah 38 jenazah yang berhasil diidentifikasi dan sudah diserahkan kepada keluarga. Tinggal 10 jenazah masih dilakukan diidentifikasi. Identitas dua jenazah terakhir yang diungkap ialah Cristanto Leomahutama, 22, asal Tulungagung, dan Jie Stephanie Gunawan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JCO)
