Jabar: Kekeringan telah melanda delapan desa di empat kecamatan sekitar Karawang, Jawa Barat. Delapan desa tersebut di antaranya Desa Parungmulya, Kecamatan Ciampel dan Desa Wanakerta Kecamatan Telukjambe Barat.
Kemudian tiga desa di Kecamatan Pangkalan, yakni Desa Tamanmekar, Jatilaksana dan Desa Kertasari serta tiga desa di Kecamatan Tegalwaru, yakni Desa Cigunungsari, Cintalanggeng dan Desa Kutalanggeng.
Kepala BPBD Karawang Mahpudin menyampaikan kemarau panjang sebagai dampak dari fenomena El Nino ini masih akan berlangsung hingga Oktober 2023. Hal tersebut sesuai dengan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika.
Guna mengatasi kemarau, BPBD Karawang, Jawa Barat, memanfaatkan berbagai potensi dalam mengatasi bencana kekeringan atau krisis air bersih yang melanda delapan desa di wilayah itu.
"Kami bersama Palang Merah Indonesia (PMI) dan Perusahaan Umum Daerah Air Minum Tirta Tarum masih terus mendiskusikan air bersih ke lokasi kekeringan," kata Kepala BPBD Karawang Mahpudin, Sabtu, 2 September 2023.
Ia mengatakan dalam menangani bencana kekeringan pihaknya tidak bisa sendirian sehingga memanfaatkan berbagai potensi yang ada dengan menggandeng PMI dan Perumdam dalam penyediaan air bersih.
Pemanfaatan potensi ini dilakukan juga dengan mengajak pihak swasta, termasuk kalangan industri untuk ikut serta mengatasi bencana kekeringan dengan mendistribusikan air bersih ke lokasi kekeringan.
Ia menyampaikan kekeringan atau krisis air bersih di wilayah Karawang terjadi akibat kemarau panjang, sebagai dampak dari fenomena El Nino.
"Kekeringan di Karawang ini sudah terjadi sejak tiga bulan lalu, diawali dari wilayah Kecamatan Ciampel," katanya.
Jabar: Kekeringan telah melanda delapan desa di empat kecamatan sekitar Karawang, Jawa Barat. Delapan desa tersebut di antaranya Desa Parungmulya, Kecamatan Ciampel dan Desa Wanakerta Kecamatan Telukjambe Barat.
Kemudian tiga desa di Kecamatan Pangkalan, yakni Desa Tamanmekar, Jatilaksana dan Desa Kertasari serta tiga desa di Kecamatan Tegalwaru, yakni Desa Cigunungsari, Cintalanggeng dan Desa Kutalanggeng.
Kepala BPBD Karawang Mahpudin menyampaikan kemarau panjang sebagai dampak dari fenomena El Nino ini masih akan berlangsung hingga Oktober 2023. Hal tersebut sesuai dengan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika.
Guna mengatasi kemarau, BPBD Karawang, Jawa Barat, memanfaatkan berbagai potensi dalam mengatasi bencana kekeringan atau krisis air bersih yang melanda delapan desa di wilayah itu.
"Kami bersama Palang Merah Indonesia (PMI) dan Perusahaan Umum Daerah Air Minum Tirta Tarum masih terus mendiskusikan air bersih ke lokasi kekeringan," kata Kepala BPBD Karawang Mahpudin, Sabtu, 2 September 2023.
Ia mengatakan dalam menangani bencana kekeringan pihaknya tidak bisa sendirian sehingga memanfaatkan berbagai potensi yang ada dengan menggandeng PMI dan Perumdam dalam penyediaan air bersih.
Pemanfaatan potensi ini dilakukan juga dengan mengajak pihak swasta, termasuk kalangan industri untuk ikut serta mengatasi bencana kekeringan dengan mendistribusikan air bersih ke lokasi kekeringan.
Ia menyampaikan kekeringan atau krisis air bersih di wilayah Karawang terjadi akibat kemarau panjang, sebagai dampak dari fenomena El Nino.
"Kekeringan di Karawang ini sudah terjadi sejak tiga bulan lalu, diawali dari wilayah Kecamatan Ciampel," katanya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)
