medcom.id, Aceh Besar: Sebanyak tujuh orang sopir bus jurusan Banda Aceh-Medan terbukti mengonsumsi narkotika jenis sabu. Hal tersebut berdasarkan pemeriksaan urine yang dilakukan tim gabungan Jasa Raharja Aceh, Sabtu (2/7/2016) malam di Simpang Aneuk Galong, Aceh Besar.
Kepala Operasional Jasa Raharja Aceh, Rusman mengatakan tujuh orang sopir tersebut langsung diserahkan kepada pihak badan narkotika nasional (BNN) untuk ditindaklanjuti lebih lanjut. Tes urine kali ini ungkap Rusman, sengaja dilakukan di stasiun pengisian bahan bakar umum.
Selama ini, kata Rusman tes urin yang dilakukan hampir tidak efektif. Karena beberapa sopir sudah tahu akan dilakukan tes sehingga mereka mengirimkan sopir pengganti untuk menjalani tes urine.
"Makanya kita buat dadakan, dan tidak lagi dibuat di terminal bus," jelasnya.
Hingga saat ini sudah 59 orang sopir bus yang melakukan tes urine. Sedangkan bagi angkutan L300, pihaknya belum memastikan jadwal tes.
Tujuh orang sopir yang terbukti tersebut saat ini sudah dilaporkan pada perusahaan bus. Akibatnya para penumpang dari tujuh bus hingga saat ini masih tertahan di SPBU sambil menunggu keputusan perusahaan untuk mencarikan sopir pengganti.
medcom.id, Aceh Besar: Sebanyak tujuh orang sopir bus jurusan Banda Aceh-Medan terbukti mengonsumsi narkotika jenis sabu. Hal tersebut berdasarkan pemeriksaan urine yang dilakukan tim gabungan Jasa Raharja Aceh, Sabtu (2/7/2016) malam di Simpang Aneuk Galong, Aceh Besar.
Kepala Operasional Jasa Raharja Aceh, Rusman mengatakan tujuh orang sopir tersebut langsung diserahkan kepada pihak badan narkotika nasional (BNN) untuk ditindaklanjuti lebih lanjut. Tes urine kali ini ungkap Rusman, sengaja dilakukan di stasiun pengisian bahan bakar umum.
Selama ini, kata Rusman tes urin yang dilakukan hampir tidak efektif. Karena beberapa sopir sudah tahu akan dilakukan tes sehingga mereka mengirimkan sopir pengganti untuk menjalani tes urine.
"Makanya kita buat dadakan, dan tidak lagi dibuat di terminal bus," jelasnya.
Hingga saat ini sudah 59 orang sopir bus yang melakukan tes urine. Sedangkan bagi angkutan L300, pihaknya belum memastikan jadwal tes.
Tujuh orang sopir yang terbukti tersebut saat ini sudah dilaporkan pada perusahaan bus. Akibatnya para penumpang dari tujuh bus hingga saat ini masih tertahan di SPBU sambil menunggu keputusan perusahaan untuk mencarikan sopir pengganti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)
