medcom.id, Pontianak: KRI Teluk Gilimanuk (531) tiba di Pelabuhan Dwikora, Pontianak, Kalimantan Barat. Kapal yang berada di satuan kapal Amfibi Komando Armada Kawasan Barat (Saftib Kormabar) ini baru menjalani operasi semakta udaya atau operasi pengamanan perbatasan negara di perairan Laut Natuna.
"Kita baru selesai mendukung operasi samapta udaya di bawah naungan Kormabar guna menjaga perbatasan laut Indonesia di Natuna," kata Mayor Laut Puji Basuki di Pelabuhan Dwikora, Senin 9 Oktober 2017.
Puji menuturkan, saat operasi laut tersebut ditemukan kapal-kapal dari negara lain yang berusaha memasuki perairan Indonesia. Selain itu, banyak negara lain yang mengakui Laut Natuna bagian dari negara mereka.
"Banyak kapal nelayan asal Vietnam masuk ke Indonesia untuk menggambil ikan. Padahal, saat ini masih pembahasan sengketa perairan internasional. Maka dari itu, kita melakukan penjagaan secara intensif di perairan Natuna," tegasnya.
Menurut Puji, KRI Teluk Gilimanuk bersandar di Pelabuhan Dwikora untuk mengisi logistik. Kapal yang dibangun oleh VEB Peenewrt, Wolgast, Jerman Timur pada 1976 ini memang bertugas membawa perbekalan logistik selama operasi di Laut Natuna.
KRI Teluk Gilimanuk 531 juga bertugas sebagai armada pendarat bagi pasukan marinir TNI AL. Kapal jenis Frosch-IType 108 ini sudah menjalani berbagai operasi perang dan operasi kemanusiaan sejak 1994. Namun, kapal masih gagah menjaga perairan Indonesia hingga saat ini.
medcom.id, Pontianak: KRI Teluk Gilimanuk (531) tiba di Pelabuhan Dwikora, Pontianak, Kalimantan Barat. Kapal yang berada di satuan kapal Amfibi Komando Armada Kawasan Barat (Saftib Kormabar) ini baru menjalani operasi semakta udaya atau operasi pengamanan perbatasan negara di perairan Laut Natuna.
"Kita baru selesai mendukung operasi samapta udaya di bawah naungan Kormabar guna menjaga perbatasan laut Indonesia di Natuna," kata Mayor Laut Puji Basuki di Pelabuhan Dwikora, Senin 9 Oktober 2017.
Puji menuturkan, saat operasi laut tersebut ditemukan kapal-kapal dari negara lain yang berusaha memasuki perairan Indonesia. Selain itu, banyak negara lain yang mengakui Laut Natuna bagian dari negara mereka.
"Banyak kapal nelayan asal Vietnam masuk ke Indonesia untuk menggambil ikan. Padahal, saat ini masih pembahasan sengketa perairan internasional. Maka dari itu, kita melakukan penjagaan secara intensif di perairan Natuna," tegasnya.
Menurut Puji, KRI Teluk Gilimanuk bersandar di Pelabuhan Dwikora untuk mengisi logistik. Kapal yang dibangun oleh VEB Peenewrt, Wolgast, Jerman Timur pada 1976 ini memang bertugas membawa perbekalan logistik selama operasi di Laut Natuna.
KRI Teluk Gilimanuk 531 juga bertugas sebagai armada pendarat bagi pasukan marinir TNI AL. Kapal jenis Frosch-IType 108 ini sudah menjalani berbagai operasi perang dan operasi kemanusiaan sejak 1994. Namun, kapal masih gagah menjaga perairan Indonesia hingga saat ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NIN)
