Kepala Perum Bulog Kanwil Papua dan Papua Barat Raden Guna Dharma mengatakan untuk wilayah Kota Jayapura akan mendapatkan alokasi 2 ribu ton untuk memenuhi kebutuhan di daerah setempat.
“Beras impor dari Vietnam dan Thailand tahun ini cukup berkualitas di mana beras butir patah hanya sekitar 5 persen saja jika dibandingkan dengan beras impor sebelumnya yakni 15 persen,” katanya.
Menurut Raden, karena Papua masuk dalam zona tiga sehingga beras dijual dengan harga Rp8.900 per kilogram sedangkan untuk Harga Pokok Penjualan (HPP) yakni Rp13 ribu per kilogram, kemudian untuk Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp10.200 per kilogram.
Baca: Disindir Jokowi, Bulog Langsung Guyur 10 Ribu Ton Beras ke Pasar Induk Cipinang |
“Kami hanya akan menjual kemasan lima kilo guna mempermudah Bulog dan Satuan Tugas (Satgas) Pangan dalam mengawasi penjualan,”ujar Raden.
Dia menjelaskan ada beras kemasan premium 50 kilogram dengan begitu kelihatan mana yang beras impor dan beras kemasan dalam negeri.
“Pastinya kami akan sebar ke mitra-mitra Bulog atau ke pedagang yang telah direkomendasikan dinas perdagangan setempat,” ucap Raden.
Dia menambahkan stok beras Bulog Papua dan Papua Barat kini sebanyak 28 ribu ton yang tersebar diseluruh Papua dan Papua Barat sehingga diperkirakan mencukupi kebutuhan hingga empat bulan ke depan.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id