Yogyakarta: Balai Media Kebudayaan (BMK) mengajak para sineas berbakat di Tanah Air untuk menggarap film anak bertema kebudayaan. Kegiatan ini dihelat dalam program Open Call Layar Anak Indonesiana 2023.
Program Open Call Layar Anak Indonesiana 2023 wujud implementasi kebijakan Direktorat Jenderal Kebudayaan guna meningkatkan pengelolaan, publikasi, dan penyebarluasan konten budaya. Salah satunya khusus untuk literasi anak-anak Indonesia.
Selama Open Call Layar Anak Indonesiana 2023, para sineas dapat mengirimkan proposal produksi film fiksi dan dokumenter anak Indonesia berlatar budaya dan kearifan lokal hingga 16 Mei mendatang.
Kepala BMK Kemendikbudristek Retno Raswaty mengatakan, keinginan dari program Layar Anak Indonesiana 2023 dapat meningkatkan tersedianya tayangan anak Indonesia yang mempunyai identitas pendidikan karakter, nilai budaya, tradisi, dan paling utama mendukung pemajuan kebudayaan.
“Indonesia adalah bangsa yang beragam budaya hasil proses interaksi kehidupan masyarakat. Hal tersebut patut diwariskan pada setiap generasi, terutama anak-anak, agar menyadari dan menciptakan kepedulian merawat nilai otentik bangsanya,” ujar Retno, Rabu, 19 April 2023.
Kemudian Retno menambahkan, sejak dulu telah banyak informasi untuk anak-anak yang menggambarkan budaya. Seperti cerita rakyat, legenda berkembang menjadi narasi dalam buku, dan kini seiring kemajuan teknologi makin luas lagi yaitu film.
“Publikasi itulah yang ingin dijaga dari Layar Anak Indonesiana sekaligus penyebarluasan konten kebudayaan Indonesia yang menginformasikan segala keunikan tradisi, adat, maupun seninya” ucap Retno.
Ketua Panitia Program Open Call Layar Anak Indonesiana 2023, Rina Damayanti menuturkan, Layar Anak Indonesiana TV merupakan sebuah ruang partisipasi sineas dari seluruh Indonesisa untuk berkarya membuat film pendek anak-anak yang bermutu, berunsur keunikan lokal, serta orisinal.
“Harus menarik sebab film uang diproduksi diperuntukkan untuk anak dan mengangkat 10 Objek Pemajuan Kebudayaan Indonesia,” papar Rina.
Rina mengungkapkan, segmen produksi film pada Layar Anak Indonesiana TV menyasar segmen anak-anak berusia 7-12 tahun.
Sebagai informasi, produksi film yang dijabarkan dalam proposal dikirim haruslah memenuhi syarat substansi yaitu merupakan representasi satu atau lebih dari sepuluh objek pemajuan kebudayaan, memberi tambahan pengetahuan untuk anak-anak serta keluarga, dan sesuai dengan karakteristik konten Indonesiana TV.
Nantinya 20 proposal terbaik akan dipilih hasil seleksi panitia dan tim kurator yang terdiri dari sepuluh proposal film fiksi dan sepuluh film dokumenter untuk anak-anak.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Yogyakarta: Balai Media Kebudayaan (BMK) mengajak para sineas berbakat di Tanah Air untuk menggarap
film anak bertema kebudayaan. Kegiatan ini dihelat dalam program Open Call Layar Anak Indonesiana 2023.
Program Open Call Layar Anak Indonesiana 2023 wujud implementasi kebijakan Direktorat Jenderal
Kebudayaan guna meningkatkan pengelolaan, publikasi, dan penyebarluasan konten budaya. Salah satunya khusus untuk literasi anak-anak Indonesia.
Selama Open Call Layar Anak Indonesiana 2023, para sineas dapat mengirimkan proposal produksi film fiksi dan dokumenter anak Indonesia berlatar budaya dan kearifan lokal hingga 16 Mei mendatang.
Kepala BMK
Kemendikbudristek Retno Raswaty mengatakan, keinginan dari program Layar Anak Indonesiana 2023 dapat meningkatkan tersedianya tayangan anak Indonesia yang mempunyai identitas pendidikan karakter, nilai budaya, tradisi, dan paling utama mendukung pemajuan kebudayaan.
“Indonesia adalah bangsa yang beragam budaya hasil proses interaksi kehidupan masyarakat. Hal tersebut patut diwariskan pada setiap generasi, terutama anak-anak, agar menyadari dan menciptakan kepedulian merawat nilai otentik bangsanya,” ujar Retno, Rabu, 19 April 2023.
Kemudian Retno menambahkan, sejak dulu telah banyak informasi untuk anak-anak yang menggambarkan budaya. Seperti cerita rakyat, legenda berkembang menjadi narasi dalam buku, dan kini seiring kemajuan teknologi makin luas lagi yaitu film.
“Publikasi itulah yang ingin dijaga dari Layar Anak Indonesiana sekaligus penyebarluasan konten kebudayaan Indonesia yang menginformasikan segala keunikan tradisi, adat, maupun seninya” ucap Retno.
Ketua Panitia Program Open Call Layar Anak Indonesiana 2023, Rina Damayanti menuturkan, Layar Anak Indonesiana TV merupakan sebuah ruang partisipasi sineas dari seluruh Indonesisa untuk berkarya membuat film pendek anak-anak yang bermutu, berunsur keunikan lokal, serta orisinal.
“Harus menarik sebab film uang diproduksi diperuntukkan untuk anak dan mengangkat 10 Objek Pemajuan Kebudayaan Indonesia,” papar Rina.
Rina mengungkapkan, segmen produksi film pada Layar Anak Indonesiana TV menyasar segmen anak-anak berusia 7-12 tahun.
Sebagai informasi, produksi film yang dijabarkan dalam proposal dikirim haruslah memenuhi syarat substansi yaitu merupakan representasi satu atau lebih dari sepuluh objek pemajuan kebudayaan, memberi tambahan pengetahuan untuk anak-anak serta keluarga, dan sesuai dengan karakteristik konten Indonesiana TV.
Nantinya 20 proposal terbaik akan dipilih hasil seleksi panitia dan tim kurator yang terdiri dari sepuluh proposal film fiksi dan sepuluh film dokumenter untuk anak-anak.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)