Nganjuk: Pemerintah Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, segera membenahi atap ruang kelas di SDN 1 Babatan, Kabupaten Nganjuk, yang runtuh. Perbaikan agar kegiatan belajar bisa dilakukan secepatnya.
"Kami koordinasi dengan dinas terkait dan DPRD soal anggaran untuk renovasi gedung sekolah. Secepatnya diperbaiki agar aktivitas berlajar mengajar berjalan seperti semula," kata Wakil Bupati Nganjuk Marhaen Jumadi, melansir Antara, Rabu, 6 November 2019.
Marhaen mengatakan kendati hanya satu ruangan kelas yang ambruk, pihaknya juga akan merenovasi dua ruangan lain yang kondisi atapnya dinilai sudah rapuh.
Ia menduga, bahan bangunan yang digunakan merenovasi ruang kelas tak cukup baik. Sebab, sekolah tersebut mendapatkan bantuan renovasi gedung pada 2013 dan saat ini sebagian ruangan telah rusak.
"Kalau bangunan masih bagus (renovasi) hanya bagian atap saja. Satu blok ada tiga kelas dan sudah diturunkan gentingnya, kuda dan kayunya. Jadi yang diperbaiki bagian atap saja," kata dia.
Sementara itu, Kepala SDN 1 Babatan, Wariadi, mengatakan, awal Januari-Februari 2019 pihaknya telah mengusulkan renovasi tiga ruang kelas tersebut. Namun hingga salah satu atap ruang kelas runtuh, belum ada respons.
Guna mengantisipasi peristiwa buruk, aktivitas belajar dipindahkan sementara ke rumah ketua RT, tak jauh dari sekolah. Salah satu kelas juga pindah tempat belajar ke ruang perpustakaan sekolah.
"Atap ruang kelas tiba-tiba runtuh pada sore hari, Jumat, 1 November lalu. Tak hanya ruang kelas empat, ruang kelas lima dan enam juga kondisinya sudah lapuk," jelas Wariadi.
Jumlah siswa di SDN 1 Babatan mencapai 157 orang. Bangunan sekolah pernah mendapatkan bantuan renovasi pada 2013. Kemudian pada 2014 mulai dilakukan swakelola untuk pembangunan ruang kelas 1,2,3, dan ruang guru.
"Kami berharap pemerintah segara melakukan perbaikan ruang sekolah sehingga anak-anak bisa belajar lebih nyaman," pungkasnya.
Nganjuk: Pemerintah Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, segera membenahi atap ruang kelas di SDN 1 Babatan, Kabupaten Nganjuk, yang runtuh. Perbaikan agar kegiatan belajar bisa dilakukan secepatnya.
"Kami koordinasi dengan dinas terkait dan DPRD soal anggaran untuk renovasi gedung sekolah. Secepatnya diperbaiki agar aktivitas berlajar mengajar berjalan seperti semula," kata Wakil Bupati Nganjuk Marhaen Jumadi, melansir Antara, Rabu, 6 November 2019.
Marhaen mengatakan kendati hanya satu ruangan kelas yang ambruk, pihaknya juga akan merenovasi dua ruangan lain yang kondisi atapnya dinilai sudah rapuh.
Ia menduga, bahan bangunan yang digunakan merenovasi ruang kelas tak cukup baik. Sebab, sekolah tersebut mendapatkan bantuan renovasi gedung pada 2013 dan saat ini sebagian ruangan telah rusak.
"Kalau bangunan masih bagus (renovasi) hanya bagian atap saja. Satu blok ada tiga kelas dan sudah diturunkan gentingnya, kuda dan kayunya. Jadi yang diperbaiki bagian atap saja," kata dia.
Sementara itu, Kepala SDN 1 Babatan, Wariadi, mengatakan, awal Januari-Februari 2019 pihaknya telah mengusulkan renovasi tiga ruang kelas tersebut. Namun hingga salah satu atap ruang kelas runtuh, belum ada respons.
Guna mengantisipasi peristiwa buruk, aktivitas belajar dipindahkan sementara ke rumah ketua RT, tak jauh dari sekolah. Salah satu kelas juga pindah tempat belajar ke ruang perpustakaan sekolah.
"Atap ruang kelas tiba-tiba runtuh pada sore hari, Jumat, 1 November lalu. Tak hanya ruang kelas empat, ruang kelas lima dan enam juga kondisinya sudah lapuk," jelas Wariadi.
Jumlah siswa di SDN 1 Babatan mencapai 157 orang. Bangunan sekolah pernah mendapatkan bantuan renovasi pada 2013. Kemudian pada 2014 mulai dilakukan swakelola untuk pembangunan ruang kelas 1,2,3, dan ruang guru.
"Kami berharap pemerintah segara melakukan perbaikan ruang sekolah sehingga anak-anak bisa belajar lebih nyaman," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)
