BMKG Tetapkan 2 Wilayah di NTT Berstatus Awas Kekeringan Meteorologis

NTT: Stasiun Klimatologi Kupang Badan Meteorologi Geofisika Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan sebanyak dua wilayah di Nusa Tenggara Timur (NTT) berstatus awas kekeringan meteorologis. Hal ini dikarenakan potensi curah hujan yang sangat rendah. "Dua daerah awas kekeringan meteorologis di NTT, yaitu di Kecamatan Raijua, Kabupaten Sabu Raijua dan Kecamatan Haharu, Kabupaten Sumba Timur," kata Kepala Stasiun Klimatologi Kelas II Kupang Rahmattulloh Adji, Sabtu, 16 Juli 2022. Ia menyampaikan hal itu berkaitan dengan peringatan dini kekeringan meteorologis di wilayah NTT. Daerah yang berstatus awas kekeringan memiliki peluang curah hujan sangat rendah, yakni kurang dari 20 milimeter/dasaria  dengan peluang lebih dari 70 persen. Oleh sebab itu, kata Rahmattulloh, diperlukan kewaspadaan dari masyarakat setempat terkait ancaman bencana kekeringan. Selain itu, terdapat sejumlah kecamatan lain yang berstatus siaga kekeringan, yaitu Sulamu Kabupaten Kupang, Kota Raja dan Oebobo di Kota Kupang, Rote Barat Lau Kabupaten Rote Ndao, dan Hawu Mehara, Kabupaten Sabu Raijua. Baca: Antisipasi Kemarau, BPBD Banyumas Siagakan 100 Tangki Air Bersih Ia menjelaskan ancaman kekeringan berpotensi menimbulkan sejumlah dampak seperti pada sektor pertanian dengan sistem tadah hujan. Selain itu, berdampak pada pengurangan ketersediaan air tanah sehingga menyebabkan kelangkaan air bersih serta berpotensi meningkatkan kemudahan terjadinya kebakaran. "Kami mengimbau agar masyarakat menghemat penggunaan air bersih sehingga kebutuhan bisa terpenuhi selama musim kemarau," ujar dia. Selain itu, warga diminta mewaspadai kondisi rumput atau dedaunan yang kering yang berpotensi menimbulkan kebakaran hutan dan lahan ketika muncul titik api.