Yogyakarta: Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta melalui Stasiun Klimatologi (Staklim) Sleman, mejelaskan akan terjadi kulminasi matahari besok Rabu, 13 Oktober 2021. Dampaknya, cuaca panas menyengat akan terasa besok.
Beberapa hari menjelang terjadinya kulminasi itu kata Kepala Staklim Sleman Reni Kraningtyas, mengatakan cuaca panas matahari sangat menyengat pada siang hari.
Dikatakan, kulminasi adalah posisi matahari tepat tegak lurus dan berada di titik tertinggi atau tegak lurus dengan lintang pengamat. "Kulminasi ini terjadi pada hari Rabu pukul 11.24.47 WIB," kata Reni.
Baca: Pengaruh Fenomena Kulminasi di Jatim Dinilai Ringan
Akibatnya, pada saat kulminasi bayangan benda tegak lurus akan menghilang tertumpuk oleh benda itu sendiri. Selain itu, suhu udara meningkat dan kelembapan udara menjadi rendah, yakni pada kisaran 40 persen hingga 50 persen. "Cuaca siang hari terasa panas menyengat, bahkan hingga beberapa hari setelah kulminasi," katanya.
Untuk mengurangi dampaknya, disarankan untuk menggunakan pelindung surya untuk mengurangi sengatan matahari pada saat beraktivitas di luar rumah dan membawa bekal minum yang cukup untuk menghindari dehidrasi.
Yogyakarta: Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta melalui Stasiun Klimatologi (Staklim) Sleman, mejelaskan akan terjadi kulminasi matahari besok Rabu, 13 Oktober 2021. Dampaknya, cuaca panas menyengat akan terasa besok.
Beberapa hari menjelang terjadinya kulminasi itu kata Kepala Staklim Sleman Reni Kraningtyas, mengatakan cuaca panas matahari sangat menyengat pada siang hari.
Dikatakan, kulminasi adalah posisi matahari tepat tegak lurus dan berada di titik tertinggi atau tegak lurus dengan lintang pengamat. "Kulminasi ini terjadi pada hari Rabu pukul 11.24.47 WIB," kata Reni.
Baca: Pengaruh Fenomena Kulminasi di Jatim Dinilai Ringan
Akibatnya, pada saat kulminasi bayangan benda tegak lurus akan menghilang tertumpuk oleh benda itu sendiri. Selain itu, suhu udara meningkat dan kelembapan udara menjadi rendah, yakni pada kisaran 40 persen hingga 50 persen. "Cuaca siang hari terasa panas menyengat, bahkan hingga beberapa hari setelah kulminasi," katanya.
Untuk mengurangi dampaknya, disarankan untuk menggunakan pelindung surya untuk mengurangi sengatan matahari pada saat beraktivitas di luar rumah dan membawa bekal minum yang cukup untuk menghindari dehidrasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)
