Fakta Terbaru Kasus Sabu Coki Pardede, Ditetapkan Tersangka Hingga Kelainan Seksual

Jakarta: Komika Coki Pardede ditangkap terkait kasus penyalahgunaan narkoba jenis sabu. Dia ditangkap di kediamannya di kawasan Tangerang, pada Rabu, 1 September 2021. Coki diketahui merupakan pengguna lama sabu. Kasat Narkoba Polres Metro Tangerang Kota AKBP Pratomo Widodo mengatakan, Coki merupakan seorang pencandu yang sempat berhenti konsumsi narkoba jenis sabu. "Dia sudah kurang lebih kalau berhenti 5 bulan lalu. Sempat berhenti dan dia nagih (memakai) lagi," kata Pratomo, Kamis, 2 September 2021. Simak kumpulan fakta terbaru terkait kasus narkoba yang menjerat pentolan Majelis Lucu Indonesia (MLI) itu: 1. Bandar pemasok sabu ke Coki Pardede ikut ditangkap Polres Metro Tangerang Kota meringkus seorang pria berinisial RA, bandar narkoba jenis sabu yang dipasok ke Coki Pardede. RA ditangkap di rumah kontrakan di Jalan Subandi RT05 RW05 Pabuaran, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, Banten. "Iya RA ini bandar sabu yang dimiliki oleh Coki. Kami tangkap pukul 19.00 WIB," ujar Kasat Narkoba Polres Metro Tangerang Kota AKBP Pratomo Widodo, Jumat, 3 September 2021.  Pratomo menuturkan, penangkapan RA itu hasil pengembangan dari pemeriksaan yang telah dilakukan oleh dua pelaku lainnya, yakni Coki Pardede dan Welly. Dia menyebut, Welly mendapatkan sabu dari RA. Baca: Coki Pardede Akui Suntik Sabu Lewat Anus Lebih Nikmat 2. Coki dan kedua rekannya ditetapkan sebagai tersangka Coki Pardede dan dua pelaku lainnya berinisial WL dan RA telah ditetapkan sebagai tersangka kasus penyalahgunaan narkoba jenis sabu. RA merupakan bandar narkoba. Sementara WL adalah seorang kurir yang memasok barang haram tersebut ke Coki Pardede. "Jadi Coki tidak mengenal RA, Coki hanya mengenal WL. WL lah yang mengenal bandar sabu RA itu. WL yang ngambil ke RA, berdasar pesanan dari Coki," ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus, Sabtu, 4 September 2021. Yusri menuturkan ketiga tersangka itu memiliki hubungan terkait dalam bisnis haram tersebut. Pihaknya masih terus mendalami bandar besar pemasok sabu ke kalangan artis itu. 3. Coki Pardede terancam hukuman penjara 6 tahun Coki Pardede, WL, dan RA dijerat dengan Pasal 114, 112 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika. Mereka terancam hukuman penjara 6 tahun.  Coki Pardede mengaku menyesal telah menggunakan barang haram itu. Dia meminta maaf sesaat setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus narkoba.  "Saya meminta maaf kepada orang tua saya, kemudian manajemen, dan masyarakat yang menikmati karya saya. Saat ini semua harus tertahan ada urusan yang lebih penting," ujar dia.  Baca: Tretan Muslim Lega Coki Ditangkap: Didakwahin Nggak Mempan 4. Coki sudah lama mengenal WL Coki Pardede diketahui telah mengenal WL sejak dua tahun lalu. Coki selalu membeli narkoba jenis sabu dari WL.  "Memang Coki adalah pengguna. Setiap Coki mau menggunakan barang haram itu, selalu membeli melalui WL. Kurang lebih Coki mengenal WL sudah 2 tahun," ucap Yusri. Yusri menambahkan tersangka WL sendiri sebelum menjadi kurir sabu merupakan seorang pekerja yang membantu kegiatan publik figur. Hingga pada waktunya, WL pun harus terjerumus dengan dunia narkoba.   "Kurun waktu dua tahun, WL mulai bermain dengan dunia narkotika. Cuma sebagai kurir dan informasi ini lah yang kami dalami. Apakah kemungkinan dia kurir untuk para publik figur yang lain atau di luar publik figur. Ada indikasi bahwa WL juga pernah memberikan ke yang lain. Tapi masih dalam tahap penyidikan," jelas dia. 5. Coki akui punya kelainan seksual Komika jebolan Stand Up Comedy Indonesia Season 4 diketahui memiliki kelainan seksual. Hal itu bermula saat video Coki yang ditangkap beredar di media sosial.   Dalam video itu, polisi menyebut Coki tengah menonton video porno sesama jenis. Meski begitu, Coki tak menjawab tudingan polisi itu.  Kasat Narkoba Polres Metro Tangerang Kota Kombes Pratomo Widodo membenarkan hal tersebut. Coki juga telah mengakui dia punya kelainan seksual.  "Jadi begini, itu masalah pribadi ya. Jadi memang dia ada kelainan dalam dirinya. Dia menyampaikan bahwa, 'saya sakit Pak.' Iya dia mengakui," ungkap Pratomo.