Tangerang: Kebakaran yang menghanguskan pabrik produksi korek api gas M2000 di kawasan industri Laksana Business Park, Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, masih belum padam. Masih terdapat titik api dari lokasi tersebut.
"Kondisi sudah terkendali, tapi masih ada titik api kecil. Kesulitannya itu bahan yang terbakar tertindih jadi sulit, harus diurai dulu baru bisa dipadamkan," ujar Komandan Pos Pemadam Kebakaran Pakuhaji, Azhari Almahi, Rabu, 3 November 2021.
Menurut Azhari alasan pihaknya sudah hampir 14 jam belum keseluruhan api padam, karena bahan yang terbakar merupakan gas. Selain itu, lanjutnya, sumber air untuk proses pemadaman pun lumayan jauh, perlu adanya ekstra tenaga.
"Iya karena yang terbakar itu korek api gas, jadi dikhawatirkan masih ada ledakan-ledakan yang tiba-tiba muncul. Jadi penyemprotan ini, kita jaga jarak. Kesulitan air yang didapat pun agak jauh, sekitar satu km dari lokasi," jelasnya.
Baca juga: Oknum Kades di Malang Diduga Tilap Dana Sewa Tanah Kas Rp40,5 Juta
Azhari menuturkan pihaknya untuk memadamkan kebakaran pabrik tersebut menggunakan bahan campuran kimia, tidak hanya menggunakan air saja.
"Kita emang memadamkannya dengan kimia untuk percampuran airnya. Itu jenisnya foam liquid. Jadi keluarnya itu seperti busa dia menutupi api tersebut. Gunanya untuk lebih cepat memadamkan," kata dia.
Petugas pemadam kebakaran Kabupaten Tangerang, sebelumnya masih belum berhasil menjinakkan api yang berasal dari pabrik produksi korek api gas di Business Park, Pakuhaji, Kabupaten Tangerang. Sumber air menjadi kesulitan para pemadam untuk memadamkan dua gudang pabrik yang terbakar tersebut.
"Pabrik korek api gas yang terbakar. Masih dalam proses pemadaman. Salah satu kesulitan air untuk pemadaman," ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tangerang Abdul Munir, Selasa, 2 November 2021.
Munir menuturkan kesulitan pihaknya dalam memadamkan juga dialami dari sumber bahan yang terbakar. Bahan terbakar tersebut memiliki zat yang sangat rentan terbakar.
"Ditambah adanya ledakan-ledakan kecil yang tiba-tiba muncul. Itu yang buat lama pemadaman," terang dia.
Tangerang: Kebakaran yang
menghanguskan pabrik produksi korek api gas M2000 di kawasan industri Laksana Business Park, Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, masih belum padam. Masih terdapat titik api dari lokasi tersebut.
"Kondisi sudah terkendali, tapi masih ada titik api kecil. Kesulitannya itu bahan yang terbakar tertindih jadi sulit, harus diurai dulu baru bisa dipadamkan," ujar Komandan Pos Pemadam Kebakaran Pakuhaji, Azhari Almahi, Rabu, 3 November 2021.
Menurut Azhari alasan pihaknya sudah hampir 14 jam belum keseluruhan api padam, karena bahan yang terbakar merupakan gas. Selain itu, lanjutnya, sumber air untuk proses pemadaman pun lumayan jauh, perlu adanya ekstra tenaga.
"Iya karena yang terbakar itu korek api gas, jadi dikhawatirkan masih ada ledakan-ledakan yang tiba-tiba muncul. Jadi penyemprotan ini, kita jaga jarak. Kesulitan air yang didapat pun agak jauh, sekitar satu km dari lokasi," jelasnya.
Baca juga:
Oknum Kades di Malang Diduga Tilap Dana Sewa Tanah Kas Rp40,5 Juta
Azhari menuturkan pihaknya untuk memadamkan kebakaran pabrik tersebut menggunakan bahan campuran kimia, tidak hanya menggunakan air saja.
"Kita emang memadamkannya dengan kimia untuk percampuran airnya. Itu jenisnya foam liquid. Jadi keluarnya itu seperti busa dia menutupi api tersebut. Gunanya untuk lebih cepat memadamkan," kata dia.
Petugas pemadam kebakaran Kabupaten Tangerang, sebelumnya masih belum berhasil menjinakkan api yang berasal dari pabrik produksi korek api gas di Business Park, Pakuhaji, Kabupaten Tangerang. Sumber air menjadi kesulitan para pemadam untuk memadamkan dua gudang pabrik yang terbakar tersebut.
"Pabrik korek api gas yang terbakar. Masih dalam proses pemadaman. Salah satu kesulitan air untuk pemadaman," ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tangerang Abdul Munir, Selasa, 2 November 2021.
Munir menuturkan kesulitan pihaknya dalam memadamkan juga dialami dari sumber bahan yang terbakar. Bahan terbakar tersebut memiliki zat yang sangat rentan terbakar.
"Ditambah adanya ledakan-ledakan kecil yang tiba-tiba muncul. Itu yang buat lama pemadaman," terang dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)
