Bogor: Pemerintah Kota Bogor berencana rutin menggelar rapid test (tes cepat) dan swab tes untuk warga. Strategi itu dilakukan untuk memetakan sebaran korona (covid-19), sehingga pandemi korona cepat berakhir.
"Strategi untuk menangani virus covid-19 sangat tergantung pada seberapa masif melakukan tes, baik rapid maupun swab. Serta seberapa cepat didapatkan hasilnya," uajr Wali Kota Bogor, Bima Arya saat dihubungi Medcom.id. Kamis, 14 Mei 2020.
Bima menuturkan lokasi episentrum penyebaran korona yakni di pasar dan stasiun. Pihaknya tengah membuat aturan untuk penumpang KRL dan pengunjung pasar di Bogor, agar disiplin menjaga jarak.
Baca: 239 Orang di Pasar Hamidi Jayapura Reaktif Korona
"Dengan tes ini kita berupaya untuk mengimbangi. Kedepannya akan kita rutinkan dan frekuensinya kita tinggikan," tambahnya.
Dia melanjutkan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tidak berarti bila tidak diimbangi dengan tes massal korona. Dia menerangkan setelah rapid test, dilanjutkan dengan swab test untuk warga yang reaktif.
"Kami berharap tes massal bisa rutin dilakukan, baik yang berasal dari bantuan Pemerintah Provinsi, BIN (Badan Intelijen Negara) dan lainnya untuk menyasar titik-titik lain di Kota Bogor," ucapnya.
Bogor: Pemerintah Kota Bogor berencana rutin menggelar
rapid test (tes cepat) dan swab tes untuk warga. Strategi itu dilakukan untuk memetakan sebaran korona (covid-19), sehingga pandemi korona cepat berakhir.
"Strategi untuk menangani virus covid-19 sangat tergantung pada seberapa masif melakukan tes, baik
rapid maupun swab. Serta seberapa cepat didapatkan hasilnya," uajr Wali Kota Bogor, Bima Arya saat dihubungi Medcom.id. Kamis, 14 Mei 2020.
Bima menuturkan lokasi episentrum penyebaran korona yakni di pasar dan stasiun. Pihaknya tengah membuat aturan untuk penumpang KRL dan pengunjung pasar di Bogor, agar disiplin menjaga jarak.
Baca: 239 Orang di Pasar Hamidi Jayapura Reaktif Korona
"Dengan tes ini kita berupaya untuk mengimbangi. Kedepannya akan kita rutinkan dan frekuensinya kita tinggikan," tambahnya.
Dia melanjutkan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tidak berarti bila tidak diimbangi dengan tes massal korona. Dia menerangkan setelah rapid test, dilanjutkan dengan swab test untuk warga yang reaktif.
"Kami berharap tes massal bisa rutin dilakukan, baik yang berasal dari bantuan Pemerintah Provinsi, BIN (Badan Intelijen Negara) dan lainnya untuk menyasar titik-titik lain di Kota Bogor," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)
