Tangerang: Kepala Sekolah SMPN 8 Tangerang Selatan (Tangsel), Muslih, mengatakan, belasan siswa SMPN 8 Tangsel masih terpapar cacar air dan gondongan. Pihaknya masih menerapkan pembelajaran jarak jauh di sekolah tersebut.
"Sekarang (yang belum sembuh) masih ada 16 anak, yang terbagi 13 cacar air dan 3 gondongan," ujarnya, Kamis, 31 Oktober 2024.
Muslih menuturkan, pihaknya masih melihat perkembangan dari kasus tersebut, yang nantinya berpengaruh terhadap pembelajaran tatap muka di sekolah tersebut.
"Ketika masih ada kasus, PJJ akan diperpanjang. Tapi, alhamdulillah sampai dengan kemarin (Rabu, 30 Oktober 2024) tidak ada penambahan kasus. Jadi mudah-mudahan selama dua tiga hari ini bisa diputuskan," katanya.
"Saya berharap pekan depan sudah bisa pembelajaran tatap muka dengan aturan yang ketat, misalnya anak yang sakit tidak boleh masuk, kemudian anak yang belum sembuh tidak boleh masuk. Andaikata anak yang sakit mau masuk harus ada surat dinyatakan sehat," sambungnya.
Muslih menjelaskan, saat ini pihaknya telah melakukan penyemprotan desinfektan ketiga kalinya untuk mensterilkan seluruh kelas di sekolah tersebut. Penyemprotan itu dilakukan dari puskesmas terdekat.
"Penyemprotan itu tujuannya persiapan kegiatan belajar mengajar yang akan dimulai. Semua ruangan, terutama ruang belajar, ruang guru, ruang kepala sekolah, dan ruang-ruang lain disemprot semua. Kami berharap minggu depan pembelajaran tatap muka kembali dilakukan," tambah dia.
Tangerang: Kepala Sekolah SMPN 8 Tangerang Selatan (Tangsel), Muslih, mengatakan,
belasan siswa SMPN 8 Tangsel masih terpapar cacar air dan gondongan. Pihaknya masih menerapkan pembelajaran jarak jauh di sekolah tersebut.
"Sekarang (yang belum sembuh) masih ada 16 anak, yang terbagi 13 cacar air dan 3 gondongan," ujarnya, Kamis, 31 Oktober 2024.
Muslih menuturkan, pihaknya masih melihat perkembangan dari kasus tersebut, yang nantinya berpengaruh terhadap pembelajaran tatap muka di sekolah tersebut.
"Ketika masih ada kasus, PJJ akan diperpanjang. Tapi, alhamdulillah sampai dengan kemarin (Rabu, 30 Oktober 2024) tidak ada penambahan kasus. Jadi mudah-mudahan selama dua tiga hari ini bisa diputuskan," katanya.
"Saya berharap pekan depan sudah bisa pembelajaran tatap muka dengan aturan yang ketat, misalnya anak yang sakit tidak boleh masuk, kemudian anak yang belum sembuh tidak boleh masuk. Andaikata anak yang sakit mau masuk harus ada surat dinyatakan sehat," sambungnya.
Muslih menjelaskan, saat ini pihaknya telah melakukan penyemprotan desinfektan ketiga kalinya untuk mensterilkan seluruh kelas di sekolah tersebut. Penyemprotan itu dilakukan dari puskesmas terdekat.
"Penyemprotan itu tujuannya persiapan kegiatan belajar mengajar yang akan dimulai.
Semua ruangan, terutama ruang belajar, ruang guru, ruang kepala sekolah, dan ruang-ruang lain disemprot semua. Kami berharap minggu depan pembelajaran tatap muka kembali dilakukan," tambah dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)
