Keluarga dari MPI (12) pelajar kelas V SDN Batusapi, Kecamatan Palabuharantu, Kabupaten Sukabumi, Jabar, saat meminta kejelasan penanganan kasus dugaan penganianiyaan oknum guru PJOK terhadap MPI oleh Satreskrim Polres Sukabumi. ANTARA/Aditya Rohman
Keluarga dari MPI (12) pelajar kelas V SDN Batusapi, Kecamatan Palabuharantu, Kabupaten Sukabumi, Jabar, saat meminta kejelasan penanganan kasus dugaan penganianiyaan oknum guru PJOK terhadap MPI oleh Satreskrim Polres Sukabumi. ANTARA/Aditya Rohman

Polres Sukabumi Periksa Sekolah Terkait Kasus Guru Aniaya Muridnya

Antara • 07 Juni 2024 11:20
Sukabumi: Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Satuan Reserse Kriminal (PPA Satreskrim) Polres Sukabumi memeriksa pihak SDN Batusapi, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, terkait dengan dugaan kasus oknum guru aniaya murid.
 
"Pemeriksaan sekolah ini untuk dijadikan saksi pada penyelidikan dugaan penganiayaan oleh oknum guru mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) berinisial T terhadap salah seorang murid kelas V berinisial MPI, 12," kata Kanit PPA Satreskrim Polres Sukabumi Ipda Sidik Zaelani di Mapolres Sukabumi, Kamis, 6 Juni 2024.
 
Dikatakan pihak sekolah yang diperiksa tersebut mulai kepala sekolah, guru, hingga sejumlah murid yang merupakan rekan korban. Saksi ini dimintai keterangan seputar kasus dugaan penganiayaan tersebut.

Untuk oknum guru yang diduga melakukan penganiayaan, kata dia, belum dimintai keterangan karena pihaknya masih perlu meyakinkan kejadian penganiayaan yang terjadi di lingkungan sekolah terlebih dahulu.
 
Baca: Miris! KPAI Ungkap Ratusan Kasus Kejahatan Anak Dilakukan Ayah dan Ibu Kandung

Selain itu, untuk kasus ini, masih dalam tahap penyelidikan karena pihaknya belum menetapkan tersangka. Keterangan saksi ini dalam upaya mengumpulkan barang bukti dan keterangan (pulbaket).
 
Sementara itu, Kepala SDN Batusapi Useh Sehabudin mengatakan pihaknya ke Unit PPA Satreskrim Polres Sukabumi untuk memenuhi panggilan sebagai saksi terkait dengan kasus dugaan oknum guru PJOK SDN Batusapi yang melakukan kekerasan fisik terhadap siswa kelas V.
 
Menurut dia, cukup banyak pertanyaan dari penyidik terkait kasus ini seperti kronologis kejadian, penanganan pasca-kejadian hingga mengenai administrasi keberadaan oknum guru tersebut di SDN Batusapi.
 
Di sisi lain, dia mengaku belum mengenal jauh watak atau kepribadian dari oknum guru yang mengejar mata pelajaran PJOK di sekolah yang dipimpinnya itu karena baru menjabat sebagai Kepala SDN Batusapi selama 2 bulan.
 
"Dengan adanya kejadian ini, saya menyayangkan dan merasa prihatin," tambahnya.
 
Di sisi lain, dia mengatakan bahwa pasca-kejadian pihaknya langsung memanggil oknum guru yang bersangkutan untuk  pembinaan, kemudian memberikan pengobatan terhadap korban.
 
Setelah itu, dia langsung melaksanakan rapat dengan para guru dan melakukan silaturahmi kepada pihak keluarga korban untuk minta maaf.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan