Mataram: Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nusa Tenggara Barat mengungkapkan jumlah pemilih milenial atau generasi Z di wilayah setempat pada Pemilu 2024 mencapai 54,04 persen atau 2,1 juta jiwa.
Ketua KPU NTB, Suhardi Soud, mengatakan secara nasional jumlah milenial atau generasi Z sebanyak 56,39 persen atau 116 juta jiwa. Dari jumlah itu, 54,04 persen atau 2,1 juta jiwa berada di NTB. Jumlah ini dari total pemilih NTB yang mencapai 3,9 juta jiwa lebih.
"Mereka ini sudah sudah terdaftar di KPU, kita tidak mungkin tahu kalau belum terdaftar," kata Suhardi Soud di Mataram, Rabu, 31 Mei 2023.
Dia mengatakan jumlah pemilih milenial ini dari total 3,9 juta jiwa pemilih yang terdaftar di KPU NTB.
"Artinya apa mereka (milenial, red) inilah yang menentukan. Porsi terbesar pemilih kita ternyata dari generasi milenial atau generasi Z," jelasnya.
Menurut Suhardi suara milenial atau generasi Z ini sangat menentukan untuk memilih siapa pemimpin ke depan.
Sehingga ini menarik karena para pemilih milenial ini harus punya kesadaran memilih dan kesadaran untuk memahami politik, karena kecenderungan generasi milenial atau generasi Z inikan akrab dengan teknologi dan fleksibel.
"Makanya kita harus sering memancing mereka agar mau berpikir tentang bangsanya karena merekalah pewaris bangsa ini," ungkapnya.
Ia menegaskan para generasi zilenial ini akan memerikan resiko jika pemimpin yang dihadirkan itu tidak baik. Apakah resiko pendidikannya, masa depannya, pekerjaan dan lainnya dalam lima tahun ke depan.
Pemilih milenial ini lanjutnya harus ditarik masuk ke gelanggang untuk bisa mengikuti proses pemilu yang tidak hanya datang ke bilik suara tapi juga minimal memiliki kepekaan terkait arah bangsa kedepannya.
“Kita sadar generasi Z ini akrab dengan teknologi maka sosialisasi-sosialisasi kita juga menyasar ke media-media sosial atau platform media sosial. Setiap aktivitas kita juga (KPU) disebar ke youtube, media sosial, media penyiaran dan media cetak yang kemudian bisa "share" ke mana-mana. Karena kita sadar bahwa dunia maya ini sudah menjadi magnet bagi generasi milenial dan generasi Z," ujarnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Mataram: Komisi Pemilihan Umum (
KPU) Nusa Tenggara Barat mengungkapkan jumlah pemilih milenial atau generasi Z di wilayah setempat pada
Pemilu 2024 mencapai 54,04 persen atau 2,1 juta jiwa.
Ketua KPU NTB, Suhardi Soud, mengatakan secara nasional jumlah milenial atau generasi Z sebanyak 56,39 persen atau 116 juta jiwa. Dari jumlah itu, 54,04 persen atau 2,1 juta jiwa berada di NTB. Jumlah ini dari total pemilih NTB yang mencapai 3,9 juta jiwa lebih.
"Mereka ini sudah sudah terdaftar di
KPU, kita tidak mungkin tahu kalau belum terdaftar," kata Suhardi Soud di Mataram, Rabu, 31 Mei 2023.
Dia mengatakan jumlah pemilih milenial ini dari total 3,9 juta jiwa pemilih yang terdaftar di KPU NTB.
"Artinya apa mereka (milenial, red) inilah yang menentukan. Porsi terbesar pemilih kita ternyata dari generasi milenial atau generasi Z," jelasnya.
Menurut Suhardi suara milenial atau generasi Z ini sangat menentukan untuk memilih siapa pemimpin ke depan.
Sehingga ini menarik karena para pemilih milenial ini harus punya kesadaran memilih dan kesadaran untuk memahami politik, karena kecenderungan generasi milenial atau generasi Z inikan akrab dengan teknologi dan fleksibel.
"Makanya kita harus sering memancing mereka agar mau berpikir tentang bangsanya karena merekalah pewaris bangsa ini," ungkapnya.
Ia menegaskan para generasi zilenial ini akan memerikan resiko jika pemimpin yang dihadirkan itu tidak baik. Apakah resiko pendidikannya, masa depannya, pekerjaan dan lainnya dalam lima tahun ke depan.
Pemilih milenial ini lanjutnya harus ditarik masuk ke gelanggang untuk bisa mengikuti proses pemilu yang tidak hanya datang ke bilik suara tapi juga minimal memiliki kepekaan terkait arah bangsa kedepannya.
“Kita sadar generasi Z ini akrab dengan teknologi maka sosialisasi-sosialisasi kita juga menyasar ke media-media sosial atau platform media sosial. Setiap aktivitas kita juga (KPU) disebar ke youtube, media sosial, media penyiaran dan media cetak yang kemudian bisa "share" ke mana-mana. Karena kita sadar bahwa dunia maya ini sudah menjadi magnet bagi generasi milenial dan generasi Z," ujarnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)