Jabar: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, Jawa Barat, meningkatkan status darurat kekeringan dari siaga. Status tersebut berlaku mulai 25 September 2023 hingga 14 hari mendatang.
“Awalnya kita menetapkan status siaga, makanya kita kaji cepat untuk menaikkan status, menjadi status tanggal darurat dimulai 25 September 2023 sampai 8 Oktober 2023,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bandung Beny Sonjaya di Bandung, Jumat, 29 September 2023.
Ia menjelaskan keputusan tersebut ditetapkan atas dampak kemarau dan El Nino serta mengakibatkan adanya bencana kekeringan dan krisis air bersih.
“Dilihat dari banyaknya permohonan bantuan air bersih dari warga masyarakat dan banyaknya kebakaran lahan,” ucap Beny.
Apabila permintaan warga terhadap pasokan air bersih terus-menerus dilakukan akibat dampak kekeringan, pihaknya akan memperpanjang status tanggap darurat tersebut.
| Baca: Masa Darurat Kekeringan Berakhir, BPBD Garut Tetap Salurkan Air Bersih |
“Apabila adanya permohonan terus-terusan air bersih dari warga, kemungkinan bisa ditambah lagi status tanggap darurat daruratnya diperpanjang,” ucap Beny.
Berdasarkan kajian risiko bencana kekeringan yang dilakukan BPBD Kabupaten Bandung, 27 kecamatan mengalami risiko sedang dan empat kecamatan risiko tinggi bencana kekeringan.
Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Bandung telah mengeluarkan instruksi kepada masyarakat untuk menghemat penggunaan air dan mencegah pembakaran sampah di lahan terbuka.
“Pak Bupati sudah membuat surat imbauan ke wilayah supaya warga masyarakat itu pertama hemat air, kedua tidak membakar sampah karena kebanyakan di kebakaran lahan itu akibat daripada awalnya membakar sampah,” kata Beny.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
