Bogor: Pemerintah Kota Bogor menyiapkan skenario pelaksanaan belajar mengajar di sekolah tahun ajaran 2020-2021 fase new normal. Yakni siswa belajar di sekolah dengan pembatasan.
"Hasil diskusi dari berbagai pihak, termasuk informasi dan usulan-usulan dari pemerintah pusat, untuk sektor pendidikan ada skenario masa transisi selama enam pekan pertama," kata Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim di Kota Bogor, Kamis, 28 Mei 2020, melansir Antara.
Dedie menerangkan skenario masa transisi untuk sektor pendidikan pada tahun ajaran baru 2020-2020, siswa sudah mulai belajar di sekolah. Tapi, kata dia, jumlahnya masih dibatasi 50 persen dan jam belajar hanya empat jam per hari.
"Karena jumlah siswa 100 persen, misalnya 40 siswa per kelas, maka 50 persen siswa masuk pagi dan 50 persen siswa masuk siang," jelasnya.
Baca: Toko Nonpangan di Kota Bogor Mulai Beroperasi
Dia menerangkan siswa bakal belajar di sekolah selama tiga hari, sedangkan sisa dua hari dilakukan secara virtual di rumah. Dedie menambahkan, mata pelajaran olah raga praktik belum diajarkan selama masa transisi PSBB.
"Serta kantin sekolah dan penjual makanan belum diizinkan buka," terangnya.
Sedangkan tenaga pengajar, yakni guru yang berusia di atas 45 tahun tidak mengajar di sekolah. Melainkan bakal memberi pelajaran secara digital dari rumah.
"Skenario ini belum menjadi keputusan dan masih perlu dibahas secara berjenjang dari daerah sampai ke tingkat pusat," tukasnya.
Bogor: Pemerintah Kota Bogor menyiapkan skenario pelaksanaan belajar mengajar di sekolah tahun ajaran 2020-2021 fase new normal. Yakni siswa belajar di sekolah dengan pembatasan.
"Hasil diskusi dari berbagai pihak, termasuk informasi dan usulan-usulan dari pemerintah pusat, untuk sektor pendidikan ada skenario masa transisi selama enam pekan pertama," kata Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim di Kota Bogor, Kamis, 28 Mei 2020, melansir Antara.
Dedie menerangkan skenario masa transisi untuk sektor pendidikan pada tahun ajaran baru 2020-2020, siswa sudah mulai belajar di sekolah. Tapi, kata dia, jumlahnya masih dibatasi 50 persen dan jam belajar hanya empat jam per hari.
"Karena jumlah siswa 100 persen, misalnya 40 siswa per kelas, maka 50 persen siswa masuk pagi dan 50 persen siswa masuk siang," jelasnya.
Baca: Toko Nonpangan di Kota Bogor Mulai Beroperasi
Dia menerangkan siswa bakal belajar di sekolah selama tiga hari, sedangkan sisa dua hari dilakukan secara virtual di rumah. Dedie menambahkan, mata pelajaran olah raga praktik belum diajarkan selama masa transisi PSBB.
"Serta kantin sekolah dan penjual makanan belum diizinkan buka," terangnya.
Sedangkan tenaga pengajar, yakni guru yang berusia di atas 45 tahun tidak mengajar di sekolah. Melainkan bakal memberi pelajaran secara digital dari rumah.
"Skenario ini belum menjadi keputusan dan masih perlu dibahas secara berjenjang dari daerah sampai ke tingkat pusat," tukasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)
