Tangerang: Ditlantas Polda Banten akan menggelar Operasi Patuh Maung 2022 selama 14 hari pada 13-26 Juni 2022.
Dirlantas Polda Banten, Kombes Budi Mulyanto, mengatakan adapun beberapa pelanggaran prioritas yang menjadi sasaran operasi yakni pengemudi dan penumpang sepeda motor tidak menggunakan helm SNI serta pengemudi dan penumpang mobil tidak menggunakan sabuk keselamatan.
"Pengemudi berkendara melebihi batas kecepatan yang ditentukan. Serta pengemudi melawan arus dan menggunakan handphone," kata Budi dalam keterangan pers, Sabtu, 11 Juni 2022.
Baca: Sistem e-Tilang di OKU Sumsel Segera Diterapkan
Budi menjelaskan tujuan operasi ini menciptakan situasi lalu lintas yang aman, tertib, dan lancar pada lokasi rawan kecelakaan, pelanggaran, dan kemacetan.
"Dalam pelaksanaannya kami mengedepankan giat edukatif, persuasif, serta humanis didukung penegakan hukum secara elektronik atau teguran yang dilaksanakan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan," jelasnya.
Menurut Budi pihaknya juga akan melakukan penindakan terhadap pengemudi di bawah umur serta sepeda motor berboncengan lebih dari satu orang. Lalu sasarannya adalah pengemudi kendaraan bermotor mengkonsumsi narkoba atau mabuk.
"Pengemudi yang melanggar rambu-rambu dan tidak mengenakan perlengkapan kendaraan bermotor, kendaraan angkutan barang yang melebihi kapasitas angkut, kendaraan bermotor yang memakai atau memasang lampu isyarat lalu lintas (rotator/lampu blitz) dan sirine yang bukan peruntukannya, serta jenis pelanggaran lainnya," ungkapnya.
Budi berharap agar seluruh personel dapat memahami tugas pokoknya dan bisa profesional dalam melaksanakan tugas operasi nanti yang akan dilaksanakan.
"Operasi ini diharapkan dapat mewujudkan budaya tertib berlalu lintas guna mewujudkan keamanan, keselamatan, tertib, lancar lalu lintas yang kondusif," ujarnya.
Tangerang: Ditlantas Polda Banten akan menggelar Operasi
Patuh Maung 2022 selama 14 hari pada 13-26 Juni 2022.
Dirlantas Polda Banten, Kombes Budi Mulyanto, mengatakan adapun beberapa pelanggaran prioritas yang menjadi sasaran operasi yakni pengemudi dan penumpang sepeda motor tidak menggunakan helm SNI serta pengemudi dan penumpang mobil tidak menggunakan sabuk keselamatan.
"Pengemudi berkendara melebihi batas kecepatan yang ditentukan. Serta pengemudi melawan arus dan menggunakan handphone," kata Budi dalam keterangan pers, Sabtu, 11 Juni 2022.
Baca:
Sistem e-Tilang di OKU Sumsel Segera Diterapkan
Budi menjelaskan tujuan operasi ini menciptakan situasi lalu lintas yang aman, tertib, dan lancar pada lokasi rawan kecelakaan, pelanggaran, dan kemacetan.
"Dalam pelaksanaannya kami mengedepankan giat edukatif, persuasif, serta humanis didukung penegakan hukum secara elektronik atau teguran yang dilaksanakan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan," jelasnya.
Menurut Budi pihaknya juga akan melakukan penindakan terhadap pengemudi di bawah umur serta sepeda motor berboncengan lebih dari satu orang. Lalu sasarannya adalah pengemudi kendaraan bermotor mengkonsumsi narkoba atau mabuk.
"Pengemudi yang melanggar rambu-rambu dan tidak mengenakan perlengkapan kendaraan bermotor, kendaraan angkutan barang yang melebihi kapasitas angkut, kendaraan bermotor yang memakai atau memasang lampu isyarat lalu lintas (rotator/lampu blitz) dan sirine yang bukan peruntukannya, serta jenis pelanggaran lainnya," ungkapnya.
Budi berharap agar seluruh personel dapat memahami tugas pokoknya dan bisa profesional dalam melaksanakan tugas operasi nanti yang akan dilaksanakan.
"Operasi ini diharapkan dapat mewujudkan budaya tertib berlalu lintas guna mewujudkan keamanan, keselamatan, tertib, lancar lalu lintas yang kondusif," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)
