Surabaya: Klaster keluarga menyumbang 28 persen angka kasus covid-19 di Kota Surabaya, Jawa Timur. Angka itu menduduki posisi pertama dibandingkan klaster lainnya.
"Faktor yang mengakibatkan tingginya klaster keluarga karena ada kontak erat antaranggota dengan persentase 28 persen," kata Wakil Sekretaris Satgas Covid-19 Surabaya, Irvan Widyanto, Rabu, 20 Januari 2021.
Menurut Irvan, klaster keluarga diketahui berdasarkan laporan dari tingkat kecamatan dan hasil tracing Satgas Covid-19 sepanjang 10-17 Januari 2021, dengan sampel 150 kasus positif. Selain klaster keluarga, ada beberapa klaster lain seperti karena mempunyai komorbid dengan persentase 24,7 persen.
Kemudian posisi ketiga terbanyak dari pelaku perjalanan dan usai bepergian sebesar 14,7 persen, klaster perkantoran atau tempat kerja 12,7 persen, dari keramaian atau kerumunan 10 persen, penularan pekerja di rumah sakit serta tenaga medis 7,3 persen, dan lain-lain.
Baca juga: Tangsel Setop Sementara Pemeriksaan Sampel Swab
"Dari 150 sampel kasus, terdapat 68 persen orang terkonfirmasi covid-19 isolasi di rumah atau apartemen, dan 25 persen isolasi di RS atau tempat yang disediakan oleh pemerintah serta tujuh persen di tempat lainnya," beber dia.
Dari data itu, lanjut Irvan, perlu adanya evaluasi terkait dengan pelaksanaan isolasi mandiri di rumah, dikarenakan terdapat banyak kasus yang terjadi akibat kontak erat dari keluarga yang terkonfirmasi covid-19. Utamanya bagi mereka yang baru bepergian dari luar kota atau luar negeri.
"Sehingga perlu dilakukan penanganan cepat atau tracing untuk kontak erat pasien terkonfirmasi agar pemutusan mata rantai covid-19 dapat terkendali. Kami imbau masyarakat kalau tidak urgen tidak usah bepergian. Kasihan keluarga yang di rumah jadi tertular kalau habis bepergian lalu positif," imbaunya.
Surabaya: Klaster keluarga menyumbang 28 persen angka kasus
covid-19 di Kota Surabaya, Jawa Timur. Angka itu menduduki posisi pertama dibandingkan klaster lainnya.
"Faktor yang mengakibatkan tingginya klaster keluarga karena ada kontak erat antaranggota dengan persentase 28 persen," kata Wakil Sekretaris Satgas Covid-19 Surabaya, Irvan Widyanto, Rabu, 20 Januari 2021.
Menurut Irvan, klaster keluarga diketahui berdasarkan laporan dari tingkat kecamatan dan hasil tracing Satgas Covid-19 sepanjang 10-17 Januari 2021, dengan sampel 150 kasus positif. Selain klaster keluarga, ada beberapa klaster lain seperti karena mempunyai komorbid dengan persentase 24,7 persen.
Kemudian posisi ketiga terbanyak dari pelaku perjalanan dan usai bepergian sebesar 14,7 persen, klaster perkantoran atau tempat kerja 12,7 persen, dari keramaian atau kerumunan 10 persen, penularan pekerja di rumah sakit serta tenaga medis 7,3 persen, dan lain-lain.
Baca juga:
Tangsel Setop Sementara Pemeriksaan Sampel Swab
"Dari 150 sampel kasus, terdapat 68 persen orang terkonfirmasi covid-19 isolasi di rumah atau apartemen, dan 25 persen isolasi di RS atau tempat yang disediakan oleh pemerintah serta tujuh persen di tempat lainnya," beber dia.
Dari data itu, lanjut Irvan, perlu adanya evaluasi terkait dengan pelaksanaan isolasi mandiri di rumah, dikarenakan terdapat banyak kasus yang terjadi akibat kontak erat dari keluarga yang terkonfirmasi covid-19. Utamanya bagi mereka yang baru bepergian dari luar kota atau luar negeri.
"Sehingga perlu dilakukan penanganan cepat atau tracing untuk kontak erat pasien terkonfirmasi agar pemutusan mata rantai covid-19 dapat terkendali. Kami imbau masyarakat kalau tidak urgen tidak usah bepergian. Kasihan keluarga yang di rumah jadi tertular kalau habis bepergian lalu positif," imbaunya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)
