Cirebon: Hujan deras yang terjadi sejak sore hingga Kamis malam, 18 Desember 2020 menyebabkan empat kecamatan di Kabupaten Cirebon terendam banjir. Yakni Kecamatan Astanajapur, Lemahabang, Pangenan, dan Karangsembung.
Di Kecamatan Lemahabang, air merendam Desa Tuk Karangsuwung dan Desa Lemahabang. Air mulai meluap sejak pukul 20.00 WIB dan menrendam ratusan rumah di daerah tersebut.
Sedangkan di Desa Astanamukti, Kecamatan Pangenan, hingga pagi tadi, air masih terlihat merendam permukiman warga. Banjir juga merendam jalan penghubung antar desa, membuat sejumlah kendaraan mogok.
Baca: Polres Tangsel Gelandang 60 Remaja Hendak Aksi ke Jakarta
Khaerudin, warga Desa Astanamukti, mengatakan air mulai merendam permukiman warga pada pukul 01.00 WIB. Ia menyebutkan wilayahnya kerap menjadi langganan banjir.
"Namun banjir kali ini, lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya," kata Khaerudin, Jumat, 18 Desember 2020.
Banjir kata Khaerudin merendam perumahan hingga setinggi 40 sentimeter. Luapan air ini, dikarenakan debit Sungai Singaraja yang meluap dan melimpah ke wilayah pemukiman.
Khaerudin juga mengatakan, sejumlah anggota keluarganya terpaksa mengungsi. Namun dirinya tetap tinggal di rumah, untuk menjaga harta bendanya.
"Keluarga ada yang mengungsi, tapi kalau saya tetap di rumah," ujar Khaerudin.
Hal serupa juga disampaikan Rustini, ia menyebutkan, bahwa banjir ini merupakan kiriman dari wilayah Lemahabang. Ia menduga, ratusan rumah di Lemahabang juga terdampak banjir.
Untuk wilayah Desa Astanamukti, banjir sudah terlihat surut pada Jumat pagi tadi. Namun, air masih terlihat merendam sejumlah rumah warga.
" Semoga tidak ada banjir susulan," ujar Rustini.
Cirebon: Hujan deras yang terjadi sejak sore hingga Kamis malam, 18 Desember 2020 menyebabkan empat kecamatan di Kabupaten Cirebon terendam banjir. Yakni Kecamatan Astanajapur, Lemahabang, Pangenan, dan Karangsembung.
Di Kecamatan Lemahabang, air merendam Desa Tuk Karangsuwung dan Desa Lemahabang. Air mulai meluap sejak pukul 20.00 WIB dan menrendam ratusan rumah di daerah tersebut.
Sedangkan di Desa Astanamukti, Kecamatan Pangenan, hingga pagi tadi, air masih terlihat merendam permukiman warga. Banjir juga merendam jalan penghubung antar desa, membuat sejumlah kendaraan mogok.
Baca:
Polres Tangsel Gelandang 60 Remaja Hendak Aksi ke Jakarta
Khaerudin, warga Desa Astanamukti, mengatakan air mulai merendam permukiman warga pada pukul 01.00 WIB. Ia menyebutkan wilayahnya kerap menjadi langganan banjir.
"Namun banjir kali ini, lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya," kata Khaerudin, Jumat, 18 Desember 2020.
Banjir kata Khaerudin merendam perumahan hingga setinggi 40 sentimeter. Luapan air ini, dikarenakan debit Sungai Singaraja yang meluap dan melimpah ke wilayah pemukiman.
Khaerudin juga mengatakan, sejumlah anggota keluarganya terpaksa mengungsi. Namun dirinya tetap tinggal di rumah, untuk menjaga harta bendanya.
"Keluarga ada yang mengungsi, tapi kalau saya tetap di rumah," ujar Khaerudin.
Hal serupa juga disampaikan Rustini, ia menyebutkan, bahwa banjir ini merupakan kiriman dari wilayah Lemahabang. Ia menduga, ratusan rumah di Lemahabang juga terdampak banjir.
Untuk wilayah Desa Astanamukti, banjir sudah terlihat surut pada Jumat pagi tadi. Namun, air masih terlihat merendam sejumlah rumah warga.
" Semoga tidak ada banjir susulan," ujar Rustini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)
