Surabaya: Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya memasifkan pengawasan pengendara di Jembatan Suramadu, Jawa Timur. Caranya dengan memperbanyak jumlah petugas di lapangan pada tengah malam hingga dini hari.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Febria Rachmanita mengatakan para pengendara menghindari skrining petugas dengan cara masuk ke Surabaya saat tengah malam dan dini hari.
"Mereka (pengendara) mau masuk ke Surabaya pukul 01.00 WIB ke atas karena sepi tidak ada yang lewat. Padahal petugas masih di situ. Sampai pukul 03.00 WIB Jumat tadi masih ramai," terang Febria, Jumat, 11 Juni 2021.
Oleh sebab itu, Febria menegaskan bahwa pola penyekatan yang dilakukan saat ini harus diubah untuk mengantisipasi lolosnya para pengendara yang akan masuk ke Surabaya. Salah satu caranya dengan memperbanyak jumlah petugas di lapangan saat tengah malam hingga dini hari.
"Taktiknya harus diubah, yakni mulai pukul 12.00 WIB hingga 06.00 WIB harus lebih banyak petugas. Jam-jam itu sudah kami ketati," beber dia.
Febria mengatakan pihaknya telah melakukan tes cepat antigen kepada 15.524 pengendara yang melintas di Jembatan Suramadu. Jumlah tersebut didapat selama penyekatan pada 6-11 Juni 2021.
Hasilnya, dari total jumlah 15.524 pengendara, sebanyak 130 orang positif covid-19 melalui tes usap PCR.
Baca: Bangkalan Sumbang Kasus Covid-19 Terbanyak di Jatim
"Sebanyak 130 orang ini dievakuasi ke rumah sakit lapangan. Ada beberapa yang dibawa ke rumah sakit lain. Tapi intinya yang 130 ini sudah keluar dari Asrama Haji," terang Febria.
Ia mengaku sudah menyerahkan data hasil penyekatan ke Dinkes Jawa Timur. Data yang diserahkan ini merupakan jumlah warga luar Surabaya yang positif berdasarkan tes usap PCR. Melalui data itu, nantinya bakal menjadi rujukan bagi petugas untuk melakukan tracing.
"Nanti yang tracing dari provinsi dan daerah asalnya. Kecuali mereka ada keluarga di Surabaya kita yang tracing," ucap Febria.
Surabaya: Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya memasifkan pengawasan pengendara di
Jembatan Suramadu, Jawa Timur. Caranya dengan memperbanyak jumlah petugas di lapangan pada tengah malam hingga dini hari.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Febria Rachmanita mengatakan para pengendara menghindari skrining petugas dengan cara masuk ke Surabaya saat tengah malam dan dini hari.
"Mereka (pengendara) mau masuk ke Surabaya pukul 01.00 WIB ke atas karena sepi tidak ada yang lewat. Padahal petugas masih di situ. Sampai pukul 03.00 WIB Jumat tadi masih ramai," terang Febria, Jumat, 11 Juni 2021.
Oleh sebab itu, Febria menegaskan bahwa pola penyekatan yang dilakukan saat ini harus diubah untuk mengantisipasi lolosnya para pengendara yang akan masuk ke Surabaya. Salah satu caranya dengan memperbanyak jumlah petugas di lapangan saat tengah malam hingga dini hari.
"Taktiknya harus diubah, yakni mulai pukul 12.00 WIB hingga 06.00 WIB harus lebih banyak petugas. Jam-jam itu sudah kami ketati," beber dia.
Febria mengatakan pihaknya telah melakukan tes cepat antigen kepada 15.524 pengendara yang melintas di Jembatan Suramadu. Jumlah tersebut didapat selama penyekatan pada 6-11 Juni 2021.
Hasilnya, dari total jumlah 15.524 pengendara, sebanyak 130 orang positif covid-19 melalui tes usap PCR.
Baca:
Bangkalan Sumbang Kasus Covid-19 Terbanyak di Jatim
"Sebanyak 130 orang ini dievakuasi ke rumah sakit lapangan. Ada beberapa yang dibawa ke rumah sakit lain. Tapi intinya yang 130 ini sudah keluar dari Asrama Haji," terang Febria.
Ia mengaku sudah menyerahkan data hasil penyekatan ke Dinkes Jawa Timur. Data yang diserahkan ini merupakan jumlah warga luar Surabaya yang positif berdasarkan tes usap PCR. Melalui data itu, nantinya bakal menjadi rujukan bagi petugas untuk melakukan tracing.
"Nanti yang tracing dari provinsi dan daerah asalnya. Kecuali mereka ada keluarga di Surabaya kita yang tracing," ucap Febria.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SYN)