medcom.id, Makassar: Polisi Perairan Polres Pangkajene Kepulauan, Sulawesi Selatan, menemukan satu ton bahan baku bom ikan. Bahan peledak siap guna itu ditemukan di sebuah pulau tak berpenghuni, sekitar 40 mill dari ibu kota kabupaten.
Penemuan satu ton bom ikan itu bermula saat polisi berpatroli rutin dalam meminimalisir pencurian ikan. Petugas memeriksa sebuah pulau Podang-podang, Desa Mattiro Dolangeng, Kecamatan Liukang Tuppa Biring.
Di pulau tak berpenghuni itu, polisi menemukan bom ikan berbagai ukuran siap pakai. Bom itu disembunyikan di sebuah tumpukan kayu. Polisi belum tahu pemilik bom ikan itu. Bahan peledak yang disimpan dalam jeriken dan botol itu disita petugas untuk keperluan penyelidikan.
"Ini modus baru nelayan untuk menghindari petugas," kata AKP Darwis Akib kata Kasat Polair Polres Pangkep, Jumat (29/7/2016).
Temuan bom ikan ini bukan kali pertama. Pada pertengahan April 2016, Polair Polres Pangkep menyitaa 214 sak pupuk Amonium Nitrate dari beberapa pulau di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan.
Para nelayan, kata Darwis, tidak lagi menyembunyikan bahan-bahan peledak di rumah. Mereka menyembunyikan bahan peledak di tempat yang sulit dijangkau.
"Temuan satu ton bahan peledak kami bawa ke kantor untuk mengetahui siapa pemiliknya," kata Akib. Markas Polair Polres Pangkep berada di Pelabuhan Maccini Baji, Labakkang, Sulsel.
medcom.id, Makassar: Polisi Perairan Polres Pangkajene Kepulauan, Sulawesi Selatan, menemukan satu ton bahan baku bom ikan. Bahan peledak siap guna itu ditemukan di sebuah pulau tak berpenghuni, sekitar 40 mill dari ibu kota kabupaten.
Penemuan satu ton bom ikan itu bermula saat polisi berpatroli rutin dalam meminimalisir pencurian ikan. Petugas memeriksa sebuah pulau Podang-podang, Desa Mattiro Dolangeng, Kecamatan Liukang Tuppa Biring.
Di pulau tak berpenghuni itu, polisi menemukan bom ikan berbagai ukuran siap pakai. Bom itu disembunyikan di sebuah tumpukan kayu. Polisi belum tahu pemilik bom ikan itu. Bahan peledak yang disimpan dalam jeriken dan botol itu disita petugas untuk keperluan penyelidikan.
"Ini modus baru nelayan untuk menghindari petugas," kata AKP Darwis Akib kata Kasat Polair Polres Pangkep, Jumat (29/7/2016).
Temuan bom ikan ini bukan kali pertama. Pada pertengahan April 2016, Polair Polres Pangkep menyitaa 214 sak pupuk Amonium Nitrate dari beberapa pulau di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan.
Para nelayan, kata Darwis, tidak lagi menyembunyikan bahan-bahan peledak di rumah. Mereka menyembunyikan bahan peledak di tempat yang sulit dijangkau.
"Temuan satu ton bahan peledak kami bawa ke kantor untuk mengetahui siapa pemiliknya," kata Akib. Markas Polair Polres Pangkep berada di Pelabuhan Maccini Baji, Labakkang, Sulsel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAN)
