Bandung: Dinas Pendidikan Kota Bandung, Jawa Barat, membatasi penggunaan gawai pada pelajar. Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, Hikmat Ginanjar, mengatakan, aturan pembatasan gawai dikembalikan ke sekolah masing-masing.
"Terpenting, di jam belajar itu kita tidak menggunakan ponsel. Kebijakan ada di setiap sekolah, ada yang dikumpulkan ponselnya ada juga yang dimatikan atau silent selama belajar," ujarnya, Sabtu, 19 Oktober 2019.
Selain di sekolah, ia meminta aturan pembatasan gawai juga perlu dilakukan oleh orang tua. Kerja sama orang tua dan sekolah guna menjaga agar lingkungan di sekitar anak tetap terkontrol.
"Mengawali semua pendidikan itu ada fase dan bagiannya. Di sekolah tentu para pendidik, kepala sekolah, dan guru ikut mengawasi para peserta didik agarbelajar sebaik-baiknya," kata dia.
Di sisi lain, pihaknya juga terus memberikan imbauan dan edukasi dalam penggunaan gawai secara cerdas untuk menghindari agar anak tak mengalami ketergantungan pada gawai.
"Semua melalui mekanisme sosialisasi kepada mereka. Sehingga mereka lebih hati-hati menggunakan media sosial. Saya kira itu yang paling penting," ungkapnya.
Ia menambahkan pihaknya belum mendapat laporan atau temuan pelajar di Bandung yang harus dilakukan perawatan khusus karena kecanduan gawai. Ia berharap para pelajar di Bandung bisa menggunakan gawai secara bijak.
"Di rumah peran orang tua sangat penting agar bisa memberikan batasan kepada anak-anak kita untuk melihat dan bijak menggunakan gawai," pungkasnya.
Bandung: Dinas Pendidikan Kota Bandung, Jawa Barat, membatasi penggunaan gawai pada pelajar. Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, Hikmat Ginanjar, mengatakan, aturan pembatasan gawai dikembalikan ke sekolah masing-masing.
"Terpenting, di jam belajar itu kita tidak menggunakan ponsel. Kebijakan ada di setiap sekolah, ada yang dikumpulkan ponselnya ada juga yang dimatikan atau silent selama belajar," ujarnya, Sabtu, 19 Oktober 2019.
Selain di sekolah, ia meminta aturan pembatasan gawai juga perlu dilakukan oleh orang tua. Kerja sama orang tua dan sekolah guna menjaga agar lingkungan di sekitar anak tetap terkontrol.
"Mengawali semua pendidikan itu ada fase dan bagiannya. Di sekolah tentu para pendidik, kepala sekolah, dan guru ikut mengawasi para peserta didik agarbelajar sebaik-baiknya," kata dia.
Di sisi lain, pihaknya juga terus memberikan imbauan dan edukasi dalam penggunaan gawai secara cerdas untuk menghindari agar anak tak mengalami ketergantungan pada gawai.
"Semua melalui mekanisme sosialisasi kepada mereka. Sehingga mereka lebih hati-hati menggunakan media sosial. Saya kira itu yang paling penting," ungkapnya.
Ia menambahkan pihaknya belum mendapat laporan atau temuan pelajar di Bandung yang harus dilakukan perawatan khusus karena kecanduan gawai. Ia berharap para pelajar di Bandung bisa menggunakan gawai secara bijak.
"Di rumah peran orang tua sangat penting agar bisa memberikan batasan kepada anak-anak kita untuk melihat dan bijak menggunakan gawai," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)
