Bandung: Sejumlah anak di Bandung dan Bekasi, Jawa Barat, dilaporkan mengalami gangguan kepribadian lantaran kecanduan gawai. Direktur Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Jawa Barat, Elly Marliyani, menyebut orang tua memegang peran penting menjauhkan anak dari pengaruh buruk teknologi.
"Orang tua semestinya mengarahkan kesenangan anak ke hal-hal positif yang dia suka. Misalnya suka olahraga, kesenian, suka beraktivitas dengan berkomunikasi, bersosialisasi," kata Elly, Kamis, 17 Oktober 2019.
Guna mengontrol pemakaian gawai pada anak, Elly menganjurkan para orang tua untuk menahan diri agar tidak menggunakan gawai secara berlebihan di depan anak. Sikap tak bijak orang tua saat menggunakan gawai berpotensi besar ditiru oleh anak.
"Orang tua harus memfungsikan gawai itu untuk hal yang sesungguhnya. Misalnya untuk telepon, untuk berhubungan dengan orang tua cari tahu di mana tempatnya, jadi lebih dari ke hal-hal yang memang seharusnya," ungkapnya.
Menurut Elly, orang tua yang memberikan kebebasan mengakses internet membuat anak mampu 'membangun' dunianya sendiri. Hal ini, kata dia, perlu dialihkan dengan kesibukan lain.
"Bermain gim, nonton Youtube, itu yang membuat anak-anak bisa berjam-jam pegang gawai. Kemudahan mengakses internet membuat mereka ketagihan," kata dia.
Elly mengimbau para orang tua lebih ketat mengontrol kebiasaan anak saat menggunakan gawai. Penggunaan gawai lebih dari tiga jam dapat menjadi indikasi anak mengalami ketergantungan atau adiksi pada gawai.
"Orang tua harus perhatian, harus kepo sama anaknya. Dia lagi lihat apa atau dia lebih sering ke warnet. Jangan sampai anak lihat gawai asal anteng saja, itu enggak baik," pungkasnya.
Bandung: Sejumlah anak di Bandung dan Bekasi, Jawa Barat, dilaporkan mengalami gangguan kepribadian lantaran kecanduan gawai. Direktur Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Jawa Barat, Elly Marliyani, menyebut orang tua memegang peran penting menjauhkan anak dari pengaruh buruk teknologi.
"Orang tua semestinya mengarahkan kesenangan anak ke hal-hal positif yang dia suka. Misalnya suka olahraga, kesenian, suka beraktivitas dengan berkomunikasi, bersosialisasi," kata Elly, Kamis, 17 Oktober 2019.
Guna mengontrol pemakaian gawai pada anak, Elly menganjurkan para orang tua untuk menahan diri agar tidak menggunakan gawai secara berlebihan di depan anak. Sikap tak bijak orang tua saat menggunakan gawai berpotensi besar ditiru oleh anak.
"Orang tua harus memfungsikan gawai itu untuk hal yang sesungguhnya. Misalnya untuk telepon, untuk berhubungan dengan orang tua cari tahu di mana tempatnya, jadi lebih dari ke hal-hal yang memang seharusnya," ungkapnya.
Menurut Elly, orang tua yang memberikan kebebasan mengakses internet membuat anak mampu 'membangun' dunianya sendiri. Hal ini, kata dia, perlu dialihkan dengan kesibukan lain.
"Bermain gim, nonton Youtube, itu yang membuat anak-anak bisa berjam-jam pegang gawai. Kemudahan mengakses internet membuat mereka ketagihan," kata dia.
Elly mengimbau para orang tua lebih ketat mengontrol kebiasaan anak saat menggunakan gawai. Penggunaan gawai lebih dari tiga jam dapat menjadi indikasi anak mengalami ketergantungan atau adiksi pada gawai.
"Orang tua harus perhatian, harus kepo sama anaknya. Dia lagi lihat apa atau dia lebih sering ke warnet. Jangan sampai anak lihat gawai asal anteng saja, itu enggak baik," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)
