medcom.id, Makassar: Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Makassar, Sulawesi Selatan bersiap menerima kedatangan kembali jemaah haji dari Tanah Suci. Kloter pertama dijadwalkan tiba dari Arab Saudi di Asrama Haji Sudiang Makassar, Kamis siang 7 September 2017.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulsel Abdul Wahid Tahir mengungkapkan, petugas PPIH telah menjalin koordinasi untuk memastikan kelancaran proses debarkasi. Salah satu fokus berupa pengetatat akses masuk ke asrama, guna mengantisipasi membludaknya pengunjung dari kalangan keluarga jemaah haji.
“Kami minta komitmen kerja para petugas agar meningkatkan disiplin. Misalnya dengan memastikan setiap orang di wilayah penerimaan jemaah haji dilengkapi kartu pengenal khusus,” kata Wahid di Makassar, Rabu 6 September 2017.
Wahid mengatakan, PPIH Makassar sebelumnya telah mengimbau kepada PPID di tingkat kabupaten/kota agar menyiapkan bus penjemputan. Bus tersebut yang akan digunakan jemaah dari asrama haji menuju daerah masing-masing. Dengan begitu, keluarga jemaah tidak terlalu membludak di asrama.
Bagi keluarga jemaah haji yang tetap datang menjemput, panitia membentuk sistem pengamanan khusus. Keluarga jemaah ditempatkan di tiga lokasi terpisah, untuk mencegah penumpukan massa. Sedangkan wilayah aula penerimaan disterilkan dari masyarakat umum.
“Kami tegaskan tidak ada pungutan atau pembayaran bagi pengunjung untuk masuk ke asrama haji,” ujar Wahid.
Staf Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Makassar, Irwan mengatakan, pihaknya menyiapkan alat pendeteksi suhu tubuh di aula penerimaan asrama haji. Alat disiapkan di pintu masuk untuk mengantisipasi haji memiliki suhu di atas normal. Sebanyak 35 petugas disiapkan jika sewaktu-waktu ada haji yang butuh penanganan medis lebih lanjut.
“Kita siapkan dokter ahli plus mobil ambulan selama proses pemulangan jemaah haji,” katanya.
Pada tahun ini PPIH Makassar menaungi 15.692 haji yang berasal dari delapan provinsi. Mereka diberangkatkan secara bertahap pada 35 kelompok penerbangan. 23 calon haji batal berangkat, sedangkan 17 lain meninggal di Tanah Suci.
medcom.id, Makassar: Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Makassar, Sulawesi Selatan bersiap menerima kedatangan kembali jemaah haji dari Tanah Suci. Kloter pertama dijadwalkan tiba dari Arab Saudi di Asrama Haji Sudiang Makassar, Kamis siang 7 September 2017.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulsel Abdul Wahid Tahir mengungkapkan, petugas PPIH telah menjalin koordinasi untuk memastikan kelancaran proses debarkasi. Salah satu fokus berupa pengetatat akses masuk ke asrama, guna mengantisipasi membludaknya pengunjung dari kalangan keluarga jemaah haji.
“Kami minta komitmen kerja para petugas agar meningkatkan disiplin. Misalnya dengan memastikan setiap orang di wilayah penerimaan jemaah haji dilengkapi kartu pengenal khusus,” kata Wahid di Makassar, Rabu 6 September 2017.
Wahid mengatakan, PPIH Makassar sebelumnya telah mengimbau kepada PPID di tingkat kabupaten/kota agar menyiapkan bus penjemputan. Bus tersebut yang akan digunakan jemaah dari asrama haji menuju daerah masing-masing. Dengan begitu, keluarga jemaah tidak terlalu membludak di asrama.
Bagi keluarga jemaah haji yang tetap datang menjemput, panitia membentuk sistem pengamanan khusus. Keluarga jemaah ditempatkan di tiga lokasi terpisah, untuk mencegah penumpukan massa. Sedangkan wilayah aula penerimaan disterilkan dari masyarakat umum.
“Kami tegaskan tidak ada pungutan atau pembayaran bagi pengunjung untuk masuk ke asrama haji,” ujar Wahid.
Staf Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Makassar, Irwan mengatakan, pihaknya menyiapkan alat pendeteksi suhu tubuh di aula penerimaan asrama haji. Alat disiapkan di pintu masuk untuk mengantisipasi haji memiliki suhu di atas normal. Sebanyak 35 petugas disiapkan jika sewaktu-waktu ada haji yang butuh penanganan medis lebih lanjut.
“Kita siapkan dokter ahli plus mobil ambulan selama proses pemulangan jemaah haji,” katanya.
Pada tahun ini PPIH Makassar menaungi 15.692 haji yang berasal dari delapan provinsi. Mereka diberangkatkan secara bertahap pada 35 kelompok penerbangan. 23 calon haji batal berangkat, sedangkan 17 lain meninggal di Tanah Suci.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)
