Medan: Prosesi Haroan Boru atau menerima kedatangan pengantin dijalani oleh Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution. Acara digelar di kediaman orangtua Bobby di Bukit Hijau Regency (BHR), Taman Setia Budi, Medan, malam ini.
Selain sanak saudara, acara juga dihadiri oleh para raja pemangku adat Mandailing yang ikut menyambut Kahiyang dan Bobby. Namun, ada satu raja dituakan yang memimpin Haroan Boru, yakni disebut Raja Panusunan.
Salah seorang pengetua adat Mandailing bergelar Mangaraja Ihutan Soripada, Afifudin Lubis menjelaskan, yang bertindak sebagai Raja Panusunan ialah Pandapotan Nasution yang bergelar Patuan Kumala Pandapotan. Ia berasal dari Pidoli Lombang, Mandailing.
"Keluarga yang menerima Kahiyang terdiri dari tiga komponen, yakni Suhud selaku pemilik rumah termasuk paman Bobby Nasution. Kemudian anak boru atau ipar di rumah ini dan kahanggi yakni sanak saudara Bobby yang kesemuanya bermarga Nasution," ucap Afifudin di lokasi, Minggu 19 november 2017.
Sebelum masuk ke dalam rumah, Kahiyang menginjak berbagai jenis tumbuhan yang diletakkan di pintu rumah, salah satunya batang pisang. Batang pisang dan tumbuhan lainnya perlambang keinginan agar kehadiran putri Presiden Joko Widodo itu di rumah mertuanya membawa suasana kesejukan dan kedamaian.
"Karena itu, batang pisang dan tumbuhan lain yang diinjak Kahiyang itu disebut dengan istilah 'dingin dingin'," kata Afifudin.
Setelah itu, Kahiyang dan Bobby dituntun oleh ibu dari Bobby masuk ke dalam rumah. Keduanya didudukkan di atas tikar adat atau amak lampisan yang berada di ruang tengah rumah. Kemudian acara dilanjutkan dengan kata sambutan, baik yang disampaikan keluarga dari Solo maupun keluarga dari Medan.
Keluarga Bobby menyambut gembira kedatangan Kahiyang sebagai anggota baru keluarga besar Nasution. Hal serupa juga dirasakan keluarga Kahiyang dari Solo.
Selanjutnya, Kahiyang dan Bobby disuguhkan beberapa jenis makanan adat seperti itak, makanan khas terbuat dari tepung beras dan santan, dan makanan khas Mandailing lainnya.
Acara Haroan Boru ditutup dengan mendengar kata pasu-pasu atau kata-kata yang mengandung restu yang disampaikan oleh pimpinan sidang yang disampaikan Raja Panusunan selaku pimpinan sidang.
Medan: Prosesi Haroan Boru atau menerima kedatangan pengantin dijalani oleh Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution. Acara digelar di kediaman orangtua Bobby di Bukit Hijau Regency (BHR), Taman Setia Budi, Medan, malam ini.
Selain sanak saudara, acara juga dihadiri oleh para raja pemangku adat Mandailing yang ikut menyambut Kahiyang dan Bobby. Namun, ada satu raja dituakan yang memimpin Haroan Boru, yakni disebut Raja Panusunan.
Salah seorang pengetua adat Mandailing bergelar Mangaraja Ihutan Soripada, Afifudin Lubis menjelaskan, yang bertindak sebagai Raja Panusunan ialah Pandapotan Nasution yang bergelar Patuan Kumala Pandapotan. Ia berasal dari Pidoli Lombang, Mandailing.
"Keluarga yang menerima Kahiyang terdiri dari tiga komponen, yakni Suhud selaku pemilik rumah termasuk paman Bobby Nasution. Kemudian anak boru atau ipar di rumah ini dan kahanggi yakni sanak saudara Bobby yang kesemuanya bermarga Nasution," ucap Afifudin di lokasi, Minggu 19 november 2017.
Sebelum masuk ke dalam rumah, Kahiyang menginjak berbagai jenis tumbuhan yang diletakkan di pintu rumah, salah satunya batang pisang. Batang pisang dan tumbuhan lainnya perlambang keinginan agar kehadiran putri Presiden Joko Widodo itu di rumah mertuanya membawa suasana kesejukan dan kedamaian.
"Karena itu, batang pisang dan tumbuhan lain yang diinjak Kahiyang itu disebut dengan istilah 'dingin dingin'," kata Afifudin.
Setelah itu, Kahiyang dan Bobby dituntun oleh ibu dari Bobby masuk ke dalam rumah. Keduanya didudukkan di atas tikar adat atau amak lampisan yang berada di ruang tengah rumah. Kemudian acara dilanjutkan dengan kata sambutan, baik yang disampaikan keluarga dari Solo maupun keluarga dari Medan.
Keluarga Bobby menyambut gembira kedatangan Kahiyang sebagai anggota baru keluarga besar Nasution. Hal serupa juga dirasakan keluarga Kahiyang dari Solo.
Selanjutnya, Kahiyang dan Bobby disuguhkan beberapa jenis makanan adat seperti itak, makanan khas terbuat dari tepung beras dan santan, dan makanan khas Mandailing lainnya.
Acara Haroan Boru ditutup dengan mendengar kata pasu-pasu atau kata-kata yang mengandung restu yang disampaikan oleh pimpinan sidang yang disampaikan Raja Panusunan selaku pimpinan sidang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(INF)
