Yogyakarta: Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengalokasikan Rp242 miliar untuk penanganan covid-19. Dana tersebut bersumber dari APBD 2021.
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) DIY, Benny Suharsono, mengatakan, penganggaran sudah direncanakan pada akhir tahun lalu. Ia mengatakan, anggaran itu diperuntukkan di tiga sektor.
"Tiga sektor itu yakni kesehatan, pemulihan ekonomi, dan perlindungan sosial," kata Benny dihubungi, Jumat, 9 Juli 2021.
Ia menjelaskan, anggaran itu disebar di sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD). Alokasi itu masuk di pos anggaran reguler untuk mendukung upaya penanganan covid-19.
"Satu sama lain (OPD) punya kecepatan, anggaran itu sampai Desember," kata dia.
Baca: Stok Hampir Habis, Vaksinasi Covid-19 di Brebes Dihentikan
Benny mengungkapkan, anggaran itu juga berlaku dalam masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Menurut dia, besaran anggaran yang sudah terserap baru belasan persen.
"Dari anggaran (Rp242 miliar) itu, baru sekitar Rp33,5 miliar atau 13 persen yang digunakan," ungkapnya.
Ia menambahkan, ada skema penggeseran anggaran di setiap OPD untuk penanganan covid-19. Menurut dia, langkah itu dilakukan lantaran angka penularan covid-19 masih tinggi.
"Bila (anggaran kurang) masih ada dana BTT (Belanja Tidak Terduga) Rp54 miliar yang bisa digunakan saat kondisi darurat. BTT sejauh ini baru digunakan sekitar Rp5,2 miliar," kata dia.
Yogyakarta: Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengalokasikan Rp242 miliar untuk penanganan covid-19. Dana tersebut bersumber dari APBD 2021.
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) DIY, Benny Suharsono, mengatakan, penganggaran sudah direncanakan pada akhir tahun lalu. Ia mengatakan, anggaran itu diperuntukkan di tiga sektor.
"Tiga sektor itu yakni kesehatan, pemulihan ekonomi, dan perlindungan sosial," kata Benny dihubungi, Jumat, 9 Juli 2021.
Ia menjelaskan, anggaran itu disebar di sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD). Alokasi itu masuk di pos anggaran reguler untuk mendukung upaya penanganan covid-19.
"Satu sama lain (OPD) punya kecepatan, anggaran itu sampai Desember," kata dia.
Baca:
Stok Hampir Habis, Vaksinasi Covid-19 di Brebes Dihentikan
Benny mengungkapkan, anggaran itu juga berlaku dalam masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Menurut dia, besaran anggaran yang sudah terserap baru belasan persen.
"Dari anggaran (Rp242 miliar) itu, baru sekitar Rp33,5 miliar atau 13 persen yang digunakan," ungkapnya.
Ia menambahkan, ada skema penggeseran anggaran di setiap OPD untuk penanganan covid-19. Menurut dia, langkah itu dilakukan lantaran angka penularan covid-19 masih tinggi.
"Bila (anggaran kurang) masih ada dana BTT (Belanja Tidak Terduga) Rp54 miliar yang bisa digunakan saat kondisi darurat. BTT sejauh ini baru digunakan sekitar Rp5,2 miliar," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)
