Surabaya: Komisi Disiplin (Komdis) PSSI Jawa Timur melaporkan kasus dugaan pengaturan skor, dan suap salah satu pertandingan Liga 3 Zona Jawa Timur ke Polda Jatim. Ada empat nama yang dilaporkan ke Polda Jatim, Senin, 21 November 2021.
"Saya melihat adanya permainan dalam laga sepak bola antara Gresik Putra (Gestra) Paranane FA melawan Persema Malang dan Gestra Paranane FA melawan NZR Sumbersari FC," kata Ketua Komite Disiplin PSSI, Jenderal Irjen (Purn) Erwin Tobing, di Surabaya.
Erwin mengatakan, masalah ini harus ditindaklanjuti serius, karena ini telah menciderai dunia sepakbola Indonesia. "Menindaklanjuti hasil temuan Komdis Asprov PSSI Jatim, saya datang membackup karena masalahnya serius, kasus suap-menyuap dalam rangka pertandingan," ujarnya.
Baca: Naik Rp22 Ribu, Buruh Jatim Tolak Kenaikan UMP 2022
Menurut Erwin, ada beberapa terduga pelaku sudah disidangkan melalui organisasi sampai divonis. Namun, pihaknya ingin kasus tersebut disangkakan pidana dengan melapor ke kepolisian. "Kami punya keterbatasan dan yang mempunyai kewenangan itu polisi. Jadi, kami serahkan untuk bisa diungkap lebih detail siapa pelakunya," ujarnya.
Penyerahan kasus ke kepolisian ini bukan tanpa alasan. Sebab, Komdis PSSI tidak bisa memberikan sanksi kepada empat orang lantaran bukan dari bagian football family. Mereka ialah Bambang Suryo, Anshori, David dan Billy. "Kami serahkan ke Polda, mudah-mudahan bisa diungkap lebih lanjut," katanya.
Sementara itu, Ketua Komdis PSSI Jatim Samiadji Makin Rahmat, menegaskan ingin membuktikan bahwa keempat orang yang dilaporkan itu bersalah. Makin telah membawa barang bukti di antaranya berupa data rekaman, putusan Komdis, dan isi chat WhatsApp (WA).
"Kami ingin menindaklanjuti yang tidak bisa dijamah maka lapor di Polda dengan harapan bisa mengungkapnya," katanya.
Surabaya: Komisi Disiplin (Komdis) PSSI Jawa Timur melaporkan kasus dugaan
pengaturan skor, dan suap salah satu pertandingan Liga 3 Zona Jawa Timur ke Polda Jatim. Ada empat nama yang dilaporkan ke Polda Jatim, Senin, 21 November 2021.
"Saya melihat adanya permainan dalam laga sepak bola antara Gresik Putra (Gestra) Paranane FA melawan Persema Malang dan Gestra Paranane FA melawan NZR Sumbersari FC," kata Ketua Komite Disiplin PSSI, Jenderal Irjen (Purn) Erwin Tobing, di Surabaya.
Erwin mengatakan, masalah ini harus ditindaklanjuti serius, karena ini telah menciderai dunia sepakbola Indonesia. "Menindaklanjuti hasil temuan Komdis Asprov PSSI Jatim, saya datang membackup karena masalahnya serius, kasus suap-menyuap dalam rangka pertandingan," ujarnya.
Baca:
Naik Rp22 Ribu, Buruh Jatim Tolak Kenaikan UMP 2022
Menurut Erwin, ada beberapa terduga pelaku sudah disidangkan melalui organisasi sampai divonis. Namun, pihaknya ingin kasus tersebut disangkakan pidana dengan melapor ke kepolisian. "Kami punya keterbatasan dan yang mempunyai kewenangan itu polisi. Jadi, kami serahkan untuk bisa diungkap lebih detail siapa pelakunya," ujarnya.
Penyerahan kasus ke kepolisian ini bukan tanpa alasan. Sebab, Komdis PSSI tidak bisa memberikan sanksi kepada empat orang lantaran bukan dari bagian football family. Mereka ialah Bambang Suryo, Anshori, David dan Billy. "Kami serahkan ke Polda, mudah-mudahan bisa diungkap lebih lanjut," katanya.
Sementara itu, Ketua Komdis PSSI Jatim Samiadji Makin Rahmat, menegaskan ingin membuktikan bahwa keempat orang yang dilaporkan itu bersalah. Makin telah membawa barang bukti di antaranya berupa data rekaman, putusan Komdis, dan isi chat WhatsApp (WA).
"Kami ingin menindaklanjuti yang tidak bisa dijamah maka lapor di Polda dengan harapan bisa mengungkapnya," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)
