Pagar Alam: Polres Pagar Alam, Sumatra Selatan, menemukan tiga hektare ladang ganja di Bukit Padi Ampe, Kecamatan Dempo Selatan, Kota Pagar Alam, Sumatra Selatan. Ladang itu dipenuhi 300 pohon ganja setinggi 50 sentimeter.
Kapolres Pagaralam AKBP Dolly Gumara mengatakan, temuan ladang ganja bagian dari pengembangan penangkapan dua orang pengedar narkoba pada Kamis, 16 Januari 2020.
“Ladang ganja seluas tiga hektare dan berisi sekitar 300 pohon ganja setinggi 50 sentimeter ini ternyata berada di kawasan hutan lindung,” kata Dolly, Jumat, 17 Januari 2020.
Ladang ganja ditemukan di dalam perbukitan setelah polisi menempuh perjalanan selama empat jam pada Jumat, 17 Januari 2020, dini hari.
“Di lokasi banyak batang ganja yang masih baru ditanam dan diperkirakan berusia satu minggu. Saat ini anggota masih di lokasi mencabut dan menghitung karena banyak ganja yang masih baru ditanam,” jelasnya.
Menurutnya, tanaman ganja sengaja diletakkan di kawasan perbukitan yang tidak terpantau oleh masyarakat maupun polisi.
“Ganja ini masih diedarkan di wilayah Kota Pagar Alam dan sekitarnya tetapi tidak menutup kemungkinan juga diedarkan ke luar kota karena masih akan terus kita lakukan penyelidikan,” pungkasnya.
Pagar Alam: Polres Pagar Alam, Sumatra Selatan, menemukan tiga hektare ladang ganja di Bukit Padi Ampe, Kecamatan Dempo Selatan, Kota Pagar Alam, Sumatra Selatan. Ladang itu dipenuhi 300 pohon ganja setinggi 50 sentimeter.
Kapolres Pagaralam AKBP Dolly Gumara mengatakan, temuan ladang ganja bagian dari pengembangan penangkapan dua orang pengedar narkoba pada Kamis, 16 Januari 2020.
“Ladang ganja seluas tiga hektare dan berisi sekitar 300 pohon ganja setinggi 50 sentimeter ini ternyata berada di kawasan hutan lindung,” kata Dolly, Jumat, 17 Januari 2020.
Ladang ganja ditemukan di dalam perbukitan setelah polisi menempuh perjalanan selama empat jam pada Jumat, 17 Januari 2020, dini hari.
“Di lokasi banyak batang ganja yang masih baru ditanam dan diperkirakan berusia satu minggu. Saat ini anggota masih di lokasi mencabut dan menghitung karena banyak ganja yang masih baru ditanam,” jelasnya.
Menurutnya, tanaman ganja sengaja diletakkan di kawasan perbukitan yang tidak terpantau oleh masyarakat maupun polisi.
“Ganja ini masih diedarkan di wilayah Kota Pagar Alam dan sekitarnya tetapi tidak menutup kemungkinan juga diedarkan ke luar kota karena masih akan terus kita lakukan penyelidikan,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)
